ikhlas

Wednesday, February 14, 2018

An-Nawaqidhul Islam 13 : Penjelasan Kaidah Kedua Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2


“Kenapa mereka berdoa kepada orang-orang yang shaleh tersebut?“

Mereka mengatakan

هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

“kami berdoa kepada mereka bukan berkeyakinan bahwasanya mereka mencipta, memberikan rizky & juga mengatur alam semesta akan tetapi tujuan kami berdoa kepada mereka adalah

شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

Supaya mereka memberikan syafa’at bagi kami disisi Allāh ”.

Inilah tujuan orang-orang musyrikin & ini dikabarkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam Al-Qur’an, ini adalah hakikat ibadah sebagian orang-orang musyrikin. Ketika mereka datang ke kuburan Latta ada yang mengatakan Latta ini adalah orang yang shaleh yang dahulu apabila datang musim haji dia sering datang memberi makan kepada orang-orang yang melakukan ibadah haji, ketika dia meninggal dunia dijadikanlah dia sebagai salah satu berhala, datang orang-orang musyrikin ke kuburannya dengan maksud untuk meminta syafaat.

هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ

“mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami disisi Allāh”.

Ini adalah ucapan orang-orang musyrikin, beralasan supaya mendapatkan syafaat disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan cara beribadah kepada orang-orang shaleh tersebut, bergantung kepada mereka, berdoa kepada mereka, beritikaf disisi kuburan mereka, bertakarub kepada mereka supaya mereka memberikan syafa’at mereka disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

“Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla membantah aqidah ini, membantah keyakinan orang-orang musyrikin.“

Allāh mengatakan

قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ

“katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang musyrikin, apakah kalian (wahai orang-orang musyrikin) mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh tidak ketahui di langit maupun di bumi”.

Dari mana kalian tahu bahwasanya orang-orang shaleh tersebut yang mereka sudah meninggal dunia – Dari mana kalian tahu bahwasanya mereka kelak akan memberikan syafa’at bagi kalian, dengan cara kalian berdoa kepada mereka yaitu dengan cara seperti ini.

“Apakah kalian mengabarkan kepada Allāh, sesuatu yang Allāh tidak ketahui?“

Ini adalah bantahan Allāh terhadap orang-orang musyrikin, mereka berkata atas nama Allāh yang tidak mereka ketahui, padahal Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak pernah mengabarkan, Allāh tidak pernah mengabarkan bahwasanya untuk mendapatkan syafaat dari orang-orang saleh pada hari kiamat dengan cara mendekatkan diri kepada mereka, beribadah kepada mereka, berdoa kepada mereka.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak pernah mengabarkannya demikian, demikian pula Rasulullãh ﷺ. Lalu dari mana cara seperti ini.

Cara seperti ini berasal dari diri mereka sendiri, persangkaan dari mereka.

Kemudian Allāh mengatakan

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Maha suci Allāh & Maha Tinggi dari apa yang sekutukan”.

Allāh mengatakan :

عَمَّا يُشْرِكُونَ

Allāh mengatakan bahwasanya perbuatan ini adalah termasuk syirik, karena Allāh mengatakan

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Maha suci Allāh & Maha Tinggi dari apa yang sekutukan”.

Allāh memberi nama perbuatan yang mereka lakukan sebagai perbuatan syirik.

Oleh karena itu disini beliau mengatakan:

كَفَرَ إِجْمَاعًا.

“Ini adalah perbuatan kufur, ini adalah termasuk perbuatan syirik.“

“Ini dalil yang pertama“ 




Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA