ikhlas

Wednesday, February 7, 2018

An-Nawaqidhul Islam 08 : Penjelasan Kaidah Pertama Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1


بِــسم الله الرحمن الرحيم
آعلم أنّ من أعظم نواقض الإسلام عشرة:


Beliau mengatakan :

“ketahuilah sesungguhnya termasuk Nawāqidhul Islām (pembatal-pembatal keIslaman) yang paling besar ada 10.“


’ilam  آعلم  artinya adalah ketahuilah. Dan kalimat ini digunakan oleh orang arab untuk memberi tahu bahwasanya apa yang akan dia katakan adalah sesuatu yang penting. Dia mengatakan kepada orang yang diajak bicara  آعلم ketahuilah, supaya orang yang mendengar yang diajak bicara memperhatikan & dia sadar bahwasanya dia akan mendengar sesuatu yang sangat penting, sehingga dia mengatakan  آعلم  ketahuilah, karena Allāh menggunakan kalimat ini didalam Al-Qur’an_, diantaranya adalah :



Firman Allāh 

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ…

[QS Muhammad 19]
“ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh“


Digunakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam Al-Qur’an menggunakan kalimat  فَاعْلَمْ untuk menunjukkan setelahnya adalah perkara yang besar yang hendaknya kita seksama didalam mendengarkan perkara yang besar tersebut.

أنّ *من أعظم* نواقض الإسلام 


Diantara pembatal-pembatal keIslaman yang besar  عشرة  ada sepuluh.
Ucapan beliau من أعظم diantara yang paling besar menunjukkan bahwasanya disana sebenarnya banyak pembatal-pembatal keIslaman, akan tetapi yang paling besar / yang paling penting / yang sering terjadi adalah sepuluh perkara sepuluh pembatal yang akan beliau disebutkan, dan sebenarnya pembatal-pembatal keIslaman banyak bukan hanya terbatas pada apa yang akan beliau sebutkan. Bahkan disana ada sebagian ulama yang menghitung sampai 400 pembatal, tapi disini beliau rahimahullah menyebutkan 10 dan ini adalah yang paling besar /yang paling penting. ① Al-awalu yang pertama kata beliau 


الاول*: الشرك في عبادة الله تعالى
”Syirik didalam beribadah kepada Allāh Ta’āla“


`؛ والدليل قوله تعالى :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ

[QS An-Nisa’ 48]

ومـنه : الذبح لغير الله؛ كمن يذبح للجن، أو القبر
Dalilnya Adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:


“sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik & masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki “


Diantara contoh nya

ومـنه : الذبح لغير الله؛ كمن يذبح للجن، أو القبر
 

Adalah menyembelih untuk selain Allāh, seperti orang yang menyembelih untuk jin atau untuk kuburan.
Ini adalah pembatal keIslaman yang pertama beliau sebutkan secara ringkas dengan menyebutkan salah satu diantara dalilnya  الأول  yang pertama adalah syirik didalam beribadah kepada Allāh. Kenapa beliau disini menyebutkan syirik pada nomor yang pertama?
Karena syirik adalah Dosa yang paling besar.
Tidak ada dosa yang Allāh dimaksiati dengannya yang lebih besar daripada syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Rasulullãh ﷺ bersabda :


أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟
 

“maukah aku kabarkan kepada kalian ِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ *dosa² besar yang paling besar”Lebih besar dari berzina, lebih besar dari membunuh. Seandainya seseorang berzina 1000 kali & membunuh 1000 kali, maka dosa syirik ini lebih besar dari pada dosa tersebut. Akbarul kabair أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ  kata Rasulullãh ﷺ ini adalah Dosa yang paling besar tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik.* Kemudian beliau mengatakan 

الإِشْرَاكُ بِاللهِ
 

Diantaranya yang pertama yang paling besar adalah ”menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla”

Di dalam hadits yang lain beliau ditanya oleh sebagian shahabat
يا رسول الله :أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ؟
 

“Ya Rasulullãh, Dosa apa yang paling besar disisi Allāh?”
Dosa yang paling besar disisi Allāh, apakah dosa tersebut? Beliau bertanya kepada Rasulullãh ﷺ, maka Rasulullãh ﷺ mengatakan :

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَك
 

“Engkau menjadikan sekutu bagi Allāh & engkau tau bahwasanya Dia-lah yang telah menciptakan dirimu ”

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ.
 

” engkau menjadikan sekutu bagi Allāh didalam beribadah kepada-Nya, menyerahkan ibadah kepada Allāh dan juga menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”
وهو خلقك
” Dan engkau tau bahwasanya Dia (Allāh) Dia-lah yang telah menciptakan dirimu “
 

Seharusnya orang yang *sadar dan beriman* dengan Rububiah Allāh & beriman bahwasanya _Allāh yang mencipta, mencipta dia dan orang-orang sebelumnya, menciptakan langit & menciptakan bumi & menciptakan seluruh alam semesta & tidak ada yang melakukan itu semua kecuali Allāh,_ *seharusnya* orang yang demikian hanya menyerahkan ibadah nya kepada *Allāh Subhānahu wa Ta’āla.* Ini adalah tuntutan keimanan dia, tuntutan keimanan dia *_bahwasanya Allāh satu – satunya yang mencipta._* Hendaklah dia hanya menyembah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla

ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ ۚ..
 

[Surat Al-An’am 102]
”itulah Rabb kalian yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, خَالِقُ كُلِّ شَيْ Dia lah yang menciptakan segala sesuatu – فَاعْبُدُوهُ – maka hendaklah kalian menyembahNya “

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
 

[QS Al-Baqarah 21] ” wahai manusia sembahlah Rabb kalian – اعْبُدُوا رَبَّكُم – sembahlah Rabb kalian,_
_Siapa Rabb kalian?


الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


”Rabb kalian yang berhak untuk disembah adalah yang menciptakan kalian & menciptakan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa “Inilah Dzat yang berhak untuk disembah, yang mencipta, adapun yang tidak mencipta, seekor lalat pun dia tidak bisa mencipta maka bagaimana dia berhak untuk disembah. 

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ


Dosa yang paling besar adalah engkau menyekutukan atau menjadikan sekutu bagi Allāh, sedangkan engkau tahu bahwasanya Allāh yang telah menciptakan kamu.Oleh karena itu disini beliau menyebutkan pada nomor yang pertama.

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA