ikhlas

Tuesday, November 13, 2018

HSI 8.09 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 7


Halaqah yang Ke-9 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul "Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 7"

Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa seluruh Nabi & Rasul alaihimus salam telah bersepakat dalam berdakwah kepada Tauhid & mengingatkan umat mereka dari kesyirikan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ…

“Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul kepada kalian hanya menyembah kepada Allāh & jauhilah Thogut” (An-Nahl : 36)



yang dimaksud dengan Thogut adalah sesuatu yang disembah selain Allāh

Didalam ayat yang lain Allāh mengatakan:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Kami mengutus sebelum mu seorang Rasul kecuali kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku maka hendaklah kalian menyembah hanya kepadaKu” (Al-Anbiya’ : 25)


Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:
وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ…

“Dan ingatlah kaum ‘Ad ketika dia memberikan peringatan kepada kaumnya yang tinggal di bukit² pasir & telah berlalu para Rasul yang memberikan peringatan sebelum dia & setelah dia supaya kalian tidak menyembah kecuali hanya kepada Allāh” (Al-Ahqaf : 21)


Tiga ayat diatas menunjukkan bahwasanya setiap Rasul dan setiap Nabi inti dakwah mereka satu yaitu "Tauhid"

Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menceritakan didalam Alquran beberapa kisah Nabi alaihim salam dan dakwah mereka diantara kaumnya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla menceritakan tentang Nabi Nuh alaihi salam

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ…

“Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya maka dia berkata wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia” (Al-A’raf : 59)

Dan Allāh menceritakan tentang Nabi Hud alaihi salam, Allāh mengatakan:
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

”Dan kami telah mengutus kepada kaum ‘Ad saudara mereka Hud alaihi salam, dia berkata wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh tidak ada sesembahan yang berhak disembah oleh kalian kecuali Dia, mengapa kalian tidak bertakwa” (Al-A’raf : 65)
Dan Allāh mengatakan:
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ…

“Dan Kami telah mengutus kaum Tsamud saudara mereka Sholeh dia berkata _wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia” (Al-A’raf : 73)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Syu’aib alaihi salam:
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ…

“Dan Kami telah mengutus kepada Madyan saudara mereka Syu’aib, dia berkata _wahai kaumku sembahlah Allāh, kalian tidak memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia_… ” (Al-A’raf 85)
Ayat-ayat diatas menunjukkan bahwasanya masing-masing dari para Nabi dan Rasul berdakwah kepada Tauhid, dia merupakan inti dari ajaran mereka.

Adapun hukum hukum seperti tata cara ibadah atau halal dan haram maka kadang² terjadi perbedaan. Allāh berfirman:
…لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ …

“Masing-masing Kami telah jadikan syariat dan juga cara” (Al-Ma’idah : 48)


Rasulullãh ﷺ bersabda:

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ مِنْ عَلَّاتٍ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

Para Nabi adalah saudara sebapak ibu² mereka berbeda tetapi Agama mereka satu (HR Al-Bukhori dan Muslim)


Di dalam hadits ini para Nabi diumpamakan seperti saudara saudara dari satu bapak berlainan ibu maksudnya sama-sama berdakwah kepada Tauhid meskipun dengan cara yang berbeda.

Berkata Al-Imam AnNawawi rahimahullah

فالمراد به أصل التوحيد و أصل الطاعة لله تعالى و إن اختلفت صفاتها

maka yang dimaksud dengannya adalah pokok pokok dari Tauhid dan pokok ketaatan kepada Allāh Ta’āla meskipun berbeda caranya


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA