ikhlas

Monday, October 7, 2019

HSI 10.50 Hijrah ke Madinah Bag V


Halaqah yang Lima Puluh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Hijrah ke Madinah Bagian yang kelima"

Rasulullãh ﷺ dan Abu Bakar radiallahu anhu sangat berhati² ketika berbicara dengan manusia selama perjalanan hijrah.

Abu Bakar radiallahu anhu setiap kali ditanya tentang Rasulullãh ﷺ, beliau mengatakan

"laki-laki ini menunjukkan aku jalan" (Hadits riwayat Al Bukhari)

Orang menyangka bahwa maksud beliau adalah orang yang mahir & mengetahui jalan², padahal maksud beliau radiallahu anhu adalah yang menunjukkan jalan kebaikan. Dan telah shahih bahwa beliau & Abu Bakar mengambil jalan dekat dengan pantai, bukan jalan yang biasa dilewati oleh manusia (sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Bukhori).

Dan diantara kisah yang terjadi ketika hijrah adalah kisah singgah nya Nabi ﷺ & Abu Bakar dikemah nya Abu Makbad.

Berkata Abu Makbab

Demi Allāh kami tidak punya kambing, kambing² kami dalam keadaan bunting tidak memiliki susu

Rasulullãh ﷺ berkata berkata : bagaimana dengan kambing yang itu

Maka didatangkan kepada beliau & beliau mendoakan dengan barokah & diperaslah susu nya kemudian mereka pun meminumnya.

Berkata Abu Makbad

apakah engkau adalah yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy, bahwa engkau keluar dari agama mereka, Rasulullãh ﷺ menjawab : sesungguhnya mereka telah mengatakan

Berkata Abu Makbad : aku bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah benar & aku akan mengikutimu

Nabi berkata : jangan sampai engkau mendengar bahwa kami telah menang

Maka Abu Makbad pun mengikuti Nabi ﷺ setelah itu
Hadīts riwayat Al Bazar dengan sanad yang Hasan.

Diantara faedah yang bisa kita ambil dari hijrah ini

① Di syariat kan hijrah dari negeri syirik menuju negeri Tauhid untuk menyelamatkan agama & aqidah seseorang.

② Mengambil sebab dengan keselamatan tidak bertentangan dengan beriman dengan Takdir & tawakal kepada Allāh ajja wajalla.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.49 Hijrah ke Madinah Bag IV


Halaqah yang Empat Puluh Sembilan dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah *”Hijrah ke Madinah Bag IV “*.

Nabi ﷺ & Abu Bakar Asy Sidiq radiallahu anhu meninggalkan goa di malam hari, berjalan ke kota Madinah dalam keadaan dicari oleh orang² Musrykin yang mereka ingin mendapatkan hadiah 100 unta bagi yang membunuh beliau ﷺ & Abu Bakal atau menawan keduanya.

Suroqoh bin Malik menceritakan bahwa ketika dia duduk bersama kaumnya, tiba tiba ada seseorang yang datang mengabarkan bahwa dia melihat tiga orang baru saja lewat dia menyangka mereka ini adalah Muhammad & shahabat nya.

Suroqoh segera mengisyaratkan kepada orang tersebut untuk diam kemudian Suroqoh mempersiapkan diri & mengambil kuda serta senjata nya & segera menyusul Muhammad & Abu Bakar Asy Sidiq untuk mendapatkan hadiah 100 ekor unta, setelah beberapa kali terjatuh kudanya dia tetap melanjutkan perjalanan untuk mengejar Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar, dan ketika melihat Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar tiba-tiba kedua kaki depan kuda tersebut tenggelam kebumi & terjatuhlah Suroqoh dari kudanya kemudian dia menyadari bahwa dia tidak akan bisa mengganggu Muhammad ﷺ, dia pun memanggil & mengatakan

saya Suroqoh bin Ju’sum Tunggu lah aku, aku ingin berbicara demi Allāh kalian tidak perlu ragu & aku tidak akan melakukan apa yang kalian benci

Setelah disuruh oleh Nabi ﷺ maka Abu Bakar berkata kepada Suroqoh

apa yang engkau inginkan

Suroqoh berkata

tulis lah sebuah tulisan sebagai tanda antara diriku & dirimu

Setelah ditulis oleh Abu Bakar, maka Suroqoh menyimpannya ditempat anak panah nya, kemudian kembali & tidak membeberkan kejadian ini kepada siapapun.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam Siroh nya dengan sanad yang shahih.

Disebutkan didalam shahih Bukhori bahwa ketika Suroqoh mendekat Nabi ﷺ tidak menoleh sedikitpun yang banyak menoleh adalah Abu Bakar Asy Sidiq khawatir dengan keselamatan Rasulullãh ﷺ & dalam shahih Bukhori juga disebutkan bahwa Nabi ﷺ mendoakan kejelekan untuk kuda tersebut.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.48 Hijrah ke Madinah Bag III


Halaqah yang Empat Puluh Delapan dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Hijrah ke Madinah Bag III”.

Didalam Musnad Ahmad rahimahullah dengan sanad yang Hasan, disebutkan bahwa Rasulullãh ﷺ pergi dari rumahnya menuju goa ketika rumah beliau dikepung oleh orang² musyrikin yang ingin membunuh beliau ﷺ, maka Ali bin Abi Thalib radiallahu anhu memakai pakaian Rasulullãh ﷺ & tidur ditempat tidur beliau.

Kemudian Rasulullãh ﷺ melewati kepungan orang² musyrikin tanpa dilihat oleh orang² musyrikin tersebut. Setelah berpesan kepada Ali supaya mengabarkan kepada Abu Bakar agar menyusulnya, ketika datang Abu Bakar Ali mengabarkan bahwa Rasulullãh ﷺ pergi kearah sumur Maimun.

Kaum musyrikin melempari Ali yg berselimut dan menyangka beliau adalah Rasulullãh ﷺ.

Didalam Mustadrak Al Hakim, disebutkan bahwa Abu Bakar Asy Sidiq membawa 5000 atau 6000 dirham untuk keperluan hijrah Nabi ﷺ & beliau. Orang² musyrikin berusaha mencari Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar sampai ke gunung Tsauf & berada dimulut goa, berkata Abu Bakar

Ya Rasulullãh seandainya salah seorang dari mereka melihat tempat kedua kakinya berpijak niscaya dia akan melihat kita

Maka Nabi ﷺ berkata dengan tawakal & keyakinan yang kuat

wahai Abu Bakar, apa pendapatmu dengan dua orang yang ketiga adalah Allāh

Hadīts riwayat Al Bukhari & Muslim

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ
[QS At-Taubah 40]
salah satu diantara dua orang ketika keduanya didalam goa ketika dia berkata kepada shahabatnya janganlah engkau bersedih sesungguhnya Allāh bersama kita

orang-orang musyrikin telah mengumumkan adanya hadiah, bagi orang yang membunuh keduanya atau menawannya sebagaimana didalam shahih Bukhari & setelah 3 hari sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya datanglah Abdullah bin Uraikid, seorang penunjuk jalan yang mahir yang telah disewa didalam hijrah ini, dengan membawa 2 unta yang telah diserahkan sebelumnya oleh Abu Bakar kepada Abdullah, Abdullāh bin Uraikid adalah seorang musrik dari Bani Ad Dail, kemudian keduanya naik unta & berjalan Abdullāh bin Uraikid didepan keduanya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.47 Hijrah ke Madinah Bag II


Halaqah yang Empat Puluh Tujuh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah *”Hijrah ke Madinah Bag II”*.

Setelah Bai’at yang kedua, Rasulullãh ﷺ tinggal di Mekkah sampai bulan Safar, kaum muslimin telah di di Madinah & tidak tersisa di kota Mekkah kecuali sedikit diantaranya adalah Rasulullãh ﷺ, Abu Bakar & Ali bin Abu Thalib.

Abu Bakar radiallahu anhu telah menyiapkan untuknya & untuk Rasulullãh ﷺ Unta yang digunakan untuk berhijrah, beliau radiallahu anhu menunggu sehingga Rasulullãh ﷺ di izinkan oleh Allāh untuk berhijrah. Orang² musyrikin Quraisy berusaha untuk membunuh beliau ﷺ.

Allāh berfirman:

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ 
[QS Al-Anfal 30] 
dan ketika orang² kafir ingin membuat makar kepadamu supaya menahanmu di Mekkah atau membunuhmu atau mengusirmu mereka membuat makar & Allāh membalas makar mereka & Allāh sebaik-baik yang membalas makar
Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mengizinkan beliau ﷺ untuk hijrah ke kota Madinah, biasanya beliau ﷺ setiap hari mendatangi rumah Abu Bakar Asy Sidiq pagi & sore, namun ketika beliau diizinkan hijrah beliau datang di waktu Dhuhur dengan menutupi wajah beliau ﷺ dengan kain.

Kemudian beliau ﷺ mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa beliau telah diizinkan untuk berhijrah & beliau memilih waktu siang karena rata-rata manusia berada didalam rumah nya karena panas dan beliau menutup wajah beliau karena keadaan sekitar yang membahayakan beliau ﷺ yaitu orang² Quraisy untuk berazam membunuh beliau ﷺ.

Abu Bakar Asy Sidiq berbahagia karena akan menemani Rasulullãh ﷺ didalam hijrah ini.

Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar akhirnya bertemu disebuah gua digunung Tsaur & bersembunyi disana 3 malam & bermalam bersama keduanya Abdullah bin Abu Bakar & saat itu beliau adalah seorang pemuda & meninggalkan keduanya sebelum subuh. Ketika datang waktu pagi beliau sudah bersama orang-orang Quraisy di Mekkah & tidaklah beliau mendengar sebuah pembicaraan tentang Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar kecuali dia memahaminya kemudian mengabarkannya kepada Rasulullãh ﷺ & Abu Bakar dimalam hari.

Amir Ibnu Fuhairoh budak Abu Bakar Asy Sidiq menggembala kambing menghilangkan jejak Abdullah bin Abu Bakar, sementara Asma bintu Abu Bakrin membawakan makanan untuk keduanya.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.46 Hijrah ke Madinah Bag I


Halaqah yang Empat Puluh Enam dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Hijrah ke Madinah Bag I”.

Dalil² yang menunjukkan bahwa dipilihnya Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullãh ﷺ adalah dengan wahyu dari Allāh.

Rasulullãh ﷺ bersabda:
رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى أَرْضٍ بِهَا نَخْلٌ فَذَهَبَ وَهَلِي إِلَى أَنَّهَا الْيَمَامَةُ أَوْ هَجَرُ فَإِذَا هِيَ الْمَدِينَةُ يَثْرِبُ
aku melihat didalam mimpi bahwa aku berhijrah dari Mekkah ke sebuah daerah yang memiliki banyak pohon kurma maka aku menyangka bahwa tempat itu adalah Al Yamamah atau Hajar ternyata dia adalah Al Madinah yaitu Yatsrib (Hadīts Al Bukhari & Muslim)

Dan beliau ﷺ bersabda:
إِنِّي أُرِيتُ دَارَ هِجْرَتِكُمْ رَأَيْتُ ذَاتَ نَخْلٍ بَيْنَ لَابَتَيْنِ 
"Aku diperlihatkan didalam mimpi negeri hijrah kalian diantara dua labah" (Hadīts riwayat Al Bukhari)

Labah adalah daerah yang berbatu hitam negeri diantara dua labah adalah Al Madinah.

Abu Salamah bin Abdul As’ad adalah orang yang pertama kali berhijrah dari Mekkah ke kota Madinah, Setelah pulang dari Habasyah.

Berkata Ummu Salamah

sesungguhnya Abu Salamah adalah orang yang pertama kali hijrah kepada Rasulullãh ﷺ (Hadīts shahih riwayat Muslim)

Mus’ab bin Umair & Ibnu Ummi Maktum adalah termasuk Orang² yang pertama berhijrah mengajari manusia Al Qur’an kemudian berdatangan setelah mereka kaum muhajirin, seperti Bilal bin Robbah, Sa’ad bin Abi Waqof, Ammar bin Yatsir, Umar bin Khotob bersama 20 orang shahabat.
(Hadīts riwayat Al Bukhari)

Orang² Quraisy berusaha dengan segala cara untuk mencegah & menghalangi hijrah mereka ke kota Madinah & membuat kegaduhan didepan orang² muhajirin terkadang dengan melarang membawa harta mereka, terkadang dengan melarang membawa istri & anak² mereka, seperti kisah Abu Salamah & terkadang dengan usaha mengembalikan mereka ke Mekkah seperti yang terjadi pada Ayyas bin Abi Robiah. Namun semua itu tidak menghentikan gerakan hijrah ini karena orang² muhajirin sudah sangat siap untuk meninggalkan harta, keluarga & dunia mereka demi menyelamatkan aqidah & agama mereka & kaum Muhajirin banyak yg singgah ke Kuba sebelum datangnya Rasulullãh ﷺ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.45 Bai’at Aqobah Kedua Bag II


Halaqah yang Empat Puluh Lima dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Bai’at Aqobah Kedua Bag II”.

Demikianlah orang² Anshor membai’at Nabi ﷺ untuk taat, menolong & untuk perang. Sehingga Ubadah bin Ash-Shamit menamakan bai’at ini sebagai bai’at perang.

Berkata Ka’ab bin Malik Al Anshory (salah satu peserta bai’at) menceritakan secara terperinci peristiwa bai’at, beliau mengatakan:

kami keluar keluar bersama rombongan haji kaum kami yang masih musyrikin sementara kami sudah shalat & sudah faham, kemudian kami keluar untuk haji dan kami janjian dengan Rasulullãh ﷺ untuk bertemu di Aqobah ketika hari² Tasrik & kami menyembunyikan urusan kami ini dari orang² musyrikin maka kami tidur pada malam tersebut bersama kaum kami dikemah² mereka, kemudian ketika berlalu ⅓ malam, kami keluar dari kemah² kami untuk memenuhi janji Rasulullãh ﷺ, kami menyelinap seperti menyelinap nya Khoton (yaitu nama sejenis burung) sehingga kami berkumpul di Syi’b di Al Aqobah & jumlah kami 73 laki-laki & bersama kami 2 wanita diantara istri² kami Nusibah bintu Ka’ab & Asma bintu Amr, maka kami berkumpul di Syi’b menunggu Rasulullah ﷺ, sehingga datanglah beliau bersama Abbas bin Abdil Muthalib & saat itu Abbas diatas agama kaumnya, tapi dia ingin menghadiri urusan keponakan nya & meyakinkan keamanan beliau, ketika Nabi duduk maka yang pertama kali yang berbicara adalah Abbas bin Abdil Muthalib, beliau menjelaskan bahwa sekarang Rasulullãh ﷺ Dibawah perlindungan kaumnya (Bani Hasyim), akan tetapi beliau ingin Hijrah ke Madinah, oleh karena itu Abbas ingin meyakinkan penjagaan orang² Anshor terhadap beliau, kalau memang mereka tidak mampu untuk menjaga beliau maka silahkan mereka meninggalkan beliau dari sekarang, maka orang² Anshor pun meminta supaya Rasulullãh ﷺ berbicara sendiri & mengambil syarat² untuk diri beliau & Allāh ajja wajalla

Maka Rasulullãh ﷺ berbicara & membacakan Al-Qur’an, beliau mendakwahi kepada Islām & menyemangati mereka, kemudian berkata:

aku bai’at kalian untuk menjagaku sebagaimana kalian istri & anak kalian

Maka Al Bara’ bin Ma’rur mengambil tangan Nabi ﷺ & berkata:

ia & demi Allāh mengutus mu dengan kebenaran sungguh kami akan melindungimu sebagaimana kami melindungi pakaian kami bagian bawah, maka bai’at lah kami ya Rasulullãh, demi Allāh kami adalah ahli perang, kami warisi ini dari generasi ke generasi

Maka Abul Haisyam bin Abdi Haal bertanya

Ya Rasulullãh sesungguhnya antara kami & orang² Yahudi memiliki hubungan & kami akan memutusnya, apakah jika kami memutusnya, kemudian Allāh menampakkan mu engkau akan kembali kepada kaummu & meninggalkan kami

Tersenyum lah Rasulullãh ﷺ & berkata

darah dengan darah, kehancuran dengan kehancuran, aku dari kalian & kalian dariku, aku memerangi yg kalian perangi & berdamai dengan orang yang kalian berdamai dengan nya

Kemudian beliau berkata

keluarkan lah 12 orang wakil supaya menjadi wakil bagi kaumnya

Mereka pun mengeluarkan 12 orang (9 orang dari khodroj & 3 orang dari Aus).

Kemudian Nabi meminta kepada mereka untuk kembali ke tempat masing-masing & merekapun mendengar syaitan berteriak mengingatkan orang² Quraisy.

Berkata Al Abbas bin Ubadah

demi Allāh yang mengutusmu dengan kebenaran kalau engkau ingin maka kami akan memerangi orang² yang ada di Mina besok dengan pedang² kami

Maka Rasulullãh ﷺ bersabda

aku belum diperintahkan untuk berperang Tapin kembalilah ke tempat² kalian

Maka kembalilah mereka ke tempat mereka & di pagi hari datang beberapa pembesar Quraisy, bertanya kepada mereka tentang kabar bai’at kepada Nabi & ajakan mereka kepada Nabi untuk hijrah.

Maka orang² musyrikin khodroj & Aus bersumpah bahwa mereka tidak melakukannya & kaum muslimin saling melihat satu dengan yang lain.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam di dalam sirahnya dengan sanad yang Hasan.

Demikianlah selesai bai’at dengan baik & kembalilah orang² Anshor ke kota Madinah menunggu hijrah nya Nabi ﷺ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.44 Bai’at Aqobah Kedua Bag I


Halaqah yang Empat Puluh Empat dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Bai’at Aqobah Kedua Bag I”.

Setelah tersebar Islām dikota Madinah sementara Rasulullãh ﷺ masih tinggal di Mekkah menghadapi gangguan orang² Quraisy yang semakin hari semakin keras, maka datanglah utusan orang² Anshor di musim haji & membai’at beliau ﷺ yang dikenal bai’at ini dengan bai’at Aqobah yang Kedua.
Berkata Zabir Ibnu Abdillah Al Anshory radiallahu anhu, kami berkata

sampai kapan kita biarkan Rasulullãh ﷺ dikejar² & ditakut²i di gunung² Mekkah

Maka pergilah 70 orang diantara kami & mendatangi beliau di musim haji, kami pun saling berjanji untuk bertemu dengan beliau di Syiab Al Aqobah, berkumpul lah kami dari satu orang, kemudian dua orang sehingga lengkaplah kami, kami berkata

wahai Rasulullãh, kami ingin membai’at mu

Beliau berkata kalian membai’at ku untuk mendengar & taat dalam keadaan semangat maupun malas, untuk berinfaq dalam keadaan mudah maupun susah, untuk beramal ma’ruf nahi mungkar & untuk berbicara dijalan Allāh, tidak takut celaan orang yang mencela & untuk menolong ku kemudian menjaga ku sebagaimana kalian menjaga diri² kalian, istri² kalian & anak² kalian, apabila aku mendatangi kalian & bagi kalian surga

Berkata Zabir, maka kami menuju beliau ﷺ & membai’at beliau.

As’ad bin Zurarah yang paling muda diantara mereka mengalami beliau & berkata

sebentar wahai penduduk Yasrid, sesungguhnya tidaklah kita datang dari jauh kecuali kita yakin beliau adalah Rasulullãh & mengeluarkan beliau sekarang berarti memisahkan diri dari orang² Arab semuanya & berarti pula akan terbunuh orang² yang terbaik diantara kalian & kalian akan berhadapan dengan pedang², maka mau bersabar atas ini semua & pahala kalian atas Allāh, atau kalian takut… Maka jelaskan dari sekarang maka ini adalah udzur kalian disisi Allāh

Mereka berkata

minggirlah ya As’ad, Demi Allāh kami tidak akan meninggalkan bai’at ini & tidak akan mencabutnya

Berkata Zabir, maka kami menuju beliau & membai’at beliau, maka beliau membai’at kami & memberikan syarat &kemudian menjanjikan surga untuk kami.

Abbas radiallahu anhu melihat wajah² para utusan Anshor tersebut kemudian beliau mengatakan

aku tidak mengenal kaum ini mereka adalah pemuda

Hadīts ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad didalam Musnad nya dengan sanad yang Hasan.

Dan ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang² yang membai’at Nabi ﷺ pada saat itu adalah para pemuda.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.43 Bai’at Aqobah Pertama


Halaqah yang Empat Puluh Tiga dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Bai’at Aqobah Pertama”.

Bai’at Aqobah yang pertama terjadi setahun setelah pertemuan dengan utusan orang² Khodroj, datang sepuluh orang dari Khodroj diantaranya adalah:
  • Ubadah bin Ash-Shamit
  • As’ad bin Zurarah
  • Auf Ibnu Harits
  • Rafi’ bin Malik dll
Dan datang juga dua orang dari Aus, yaitu
  • Abul Haisyam
  • Uaim bin Saidah
Ini menunjukkan bahwa utusan Khodroj yang masuk Islām mereka menyebarkan Islām diantara kaumnya disamping itu mereka juga menyebarkan Islām diantara orang² Aus & ini adalah awal bersatunya dua kabilah dibawah bendera Islām.

Berkata Ubadah bin Ash-Shamit radiallahu anhu

aku termasuk yang menghadiri Aqobah yang pertama & kami 12 orang, maka kami membaiat Rasulullãh ﷺ dengan baiat para wanita sebelum diwajibkan atas kami berperang, kami membaiat beliau untuk tidak menyekutukan Allāh dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak² kami & tidak mengapa-adakan kedustaan didepan teangan ² kami & kaki² kami & tidak memaksiati beliau didalam kebaikan, kalau kalian menyempurnakan baiat ini maka bagi kalian surga & bila kalian melakukan sebagian dari maksiat² tadi maka urusan kepada Allāh, kalau Allāh menghendaki akan mengampuni & kalau Allāh menghendaki akan mengazab

Disebutkan oleh Ibnu Hisyam di dalam Siroh nya dengan sanad yang shahih.

Maksud isi bai’at mereka seperti bai’at wanita adalah bai’at wanita yang disebutkan oleh Allāh didalam surat Al-Mumtahanah ayat yang ke-12, juga ada didalamnya bai’at untuk berperang & bai’at wanita ini terjadi setelah kejadian Khudaibiyah yang terjadi pada tahun ke-6 Hijriyah.

Kemudian yang dimaksud tidak mengada-adakan kedustaan didepan tangan² kami & kaki² kami adalah tidak berdusta baik yang berkaitan dengan diri mereka maupun istri² mereka.

Setelah selesai bai’at Aqobah yang pertama & pulang orang² Anshor ke Madinah maka Rasulullãh ﷺ mengutus bersama mereka Mus’ab bin Umair radiallahu anhu untuk mengajarkan kepada mereka Al-Qur’an mengajarkan kepada mereka agama Islām. Maka Mus’ab radiallahu anhu melakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya & tersebar Islām dikota Madinah & masuk Islām dengan sebab beliau Usaid bin Khubair & Sa’ad bin Mu’adz radiallahu anhum, kemudian beliau kembali ke kota Mekkah sebelum terjadinya bai’at Aqobah yang kedua.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.42 Mendakwahi Kaum Anshor


Halaqah yang Empat Puluh Dua dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Mendakwahi Kaum Anshor”.

Ketika Nabi mendakwahi para rombongan haji, beliau bertemu dengan beberapa orang yang datang dari Yasrid (nama lama dari kota Madinah) mereka menerima dakwah nabi & membenarkan beliau, beliau ﷺ membacakan kepada mereka Alquran, pulang lah mereka ke Yastrib & mengajak keluarganya masuk kedalam agama Islām, sehingga tidak tersisa sebuah rumah diantara rumah² Yastrib² kecuali disitu ada orang yang menerima agama Islām .

Diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad dari Jabir Ibnu Abdillah Al Anshori dengan sanad yang Hasan.

Hubungan yang pertama dengan orang-orang Yastrib terjadi di musim haji & umrah sebelum terjadi perang Buad sebuah perang besar antara Aus & Khodroj yang dimenangkan oleh orang-orang Aus, terbunuh didalam peperangan tersebut banyak korban pada kedua belah pihak termasuk diantaranya pembesar² mereka, terjadi peperangan ini 5 tahun sebelum hijrah nya Rasulullãh ﷺ.

Datanglah orang² Aus untuk meminta bantuan orang² Quraisy didalam memerangi Khodroj yang jumlah orang² Khodroj ini lebih banyak dari pada Orang² Aus datanglah Abul Haisab yang bernama Anas bin Rofi’ bersama rombongan untuk tujuan ini, maka Rasulullãh ﷺ mendengar kedatangan mereka, kemudian & membacakan kepada mereka Alquran.

Berkata Iyas bin Muadz (salah seorang yang datang bersama rombongan)

wahai kaumku ini demi Allāh lebih baik daripada apa yang kalian datang untuk nya

Maka Abul Haisar menghardiknya : diamlah Iyas

Kemudian Rasulullãh ﷺ meninggalkan mereka & merekapun pulang ke kota Madinah & terjadilah perang Bu’ad meninggal Iyas bin Muadz pada peperangan tersebut & kaumnya meninggal Iyas bertahlil, bertakbir bertahmid & bertashbih sampai dia meninggal dunia.
Disebutkan oleh Ibnu Hisyam didalam Siroh nya dengan sanad yang Hasan.

Rasulullãh ﷺ juga bertemu dengan orang² Khodroj di musim haji, di Akobah (Mina), beliau ﷺ berkata : siapakah kalian?

Mereka mengatakan : kami beberapa orang dari Khodroj

Beliau mengatakan : apakah termasuk pendukung orang-orang Yahudi

Mereka mengatakan : iya

Nabi ﷺ mengatakan : maukah kalian duduk, supaya aku berbicara dengan kalian

Mereka mengatakan : iya

Mereka pun duduk & Nabi ﷺ mendakwahi mereka kepada agama Islām & membacakan Al Quran kepada mereka.

Dikeluarkan oleh Ibnu Hisyam di dalam Siroh nya dengan sanad yang hasan.

Akhirnya mereka pun masuk Islām & mendakwahi kaumnya di kota Madinah.

Mungkin diantara sebab mengapa kaum Aus & Khodroj mudah menerima Islām yang dibawa Rasulullãh ﷺ adalah salah lelah nya mereka pada perang yang berkepanjangan & mereka membutuhkan aqidah yang bisa menyatukan mereka kembali, selain itu banyak pembesar² mereka yang meninggal selama peperangan sehingga tidak ada yang menghalangi mereka masuk ke dalam agama Islām karena takut kehilangan kekuasaan.

Disamping itu orang² Aus & Khodroj mereka hidup bertetangga dengan orang² Yahudi sehingga mereka sudah terbiasa mendengar tentang wahyu, kenabian, Surga & Neraka dll. Sehingga dengan anugerah dari Allāh dengan beberapa sebab inilah & tentunya setelah anugerah & karunia dari Allāh mereka mudah didalam menerima agama Islām yang dibawa oleh Rasulullãh ﷺ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.41 Mendakwahi kabilah² yg datang berhaji & meminta bantuan mereka


Halaqah yang Empat Puluh Satu dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Mendakwahi kabilah² yg datang berhaji & meminta bantuan mereka”.

Setelah peristiwa Isra & Mi’raj beliau ﷺ melanjutkan dakwah nya dengan iman & semangat yang semakin bertambah, ketika musim haji beliau mendatangi berbagai kabilah yang datang ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang Hasan, bahwa Rasulullãh ﷺ dipasar Lil Majaj mendatangi manusia ditempat² persinggahan mereka beliau mendakwahi mereka & di belakang beliau Abu Lahab yang mengatakan kepada manusia

wahai manusia janganlah orang ini menipu kalian didalam agama kalian & agama bapak² kalian

Dan didalam Musnad Ahmad juga disebutkan bahwa diantara yg ucapkan
يا أيها الناس قولوا لا إله إلا الله تفلحو
Wahai Manusia katakanlah la ilaha illallah niscaya kalian akan beruntung
Manusia saat itu berkumpul di sekitar beliau ﷺ & mereka tidak mengucapkan sepatah katapun & beliau ﷺ tidak diam bahkan mengulang² ucapan beliau, sementara Abu Lahab berteriak dan mengatakan

dia telah keluar dari agamanya, dia adalah pendusta dia ingin supaya kalian meninggalkan Tuhan² kalian & meninggalkan Al Latta wal Uzza

Dan diantara yg beliau ucapkan

apakah ada diantara kalian yang membawaku ke kaumnya, sesungguhnya Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan salam Rabb ku ajja wajalla

Maka datanglah seorang laki-laki dari Hamdan, kemudian Rasulullãh ﷺ bertanya

siapa dirimu?

Dan dia berkata : dari Hamdan

Beliau ﷺ mengatakan : apakah kaummu bisa membelaku

Dia mengatakan : iya

Kemudian laki-laki ini berkata : aku akan mendatangi kaumku & mengabarkan kepada mereka & aku akan mendatangimu tahun depan

Nabi berkata : iya

Hadīts ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang shahih.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.