ikhlas

Friday, December 28, 2018

HSI 8.22 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 20


Halaqah yang Ke Dua Puluh dua dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 20.

④ Al Karomah menambah keimanan, ketakwaan & kerendahan hati pada pemiliknya, sedangkan Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah menambah kekufuran & kejauhan dari Allāh ajja wajalla.

Didalam kitab Hilyatul Auliya Abu Nu’āim rahimahullah membawakan dengan sanadnya kisah Abu Muslim Al Khaulani seorang yang shaleh dengan Al Aswad Al Amsyi orang yang mengaku menjadi Nabi berkata Syaroh bin Al Khaulani ketika Al Aswad bin qois bin dimar Al Amsyi di Yaman muncul dipanggilah Abu Muslim maka Al Amsyi berkata “apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullãh? ”

berkata ABU muslim 
 
“Iya”

kembali Al Amsyi bertanya

"apakah engkau bahwa aku adalah Rasulullãh? ”

berkata ABU muslim 
 
“aku tidak mendengar”

HSI 8.21 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 19


Halaqah yang Ke Dua Puluh Satu dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 19.

Diantara hal yang perlu diketahui seorang muslim adalah perbedaan Al Karomah & Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah, karena sering terjadi seseorang menganggap Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah sebagai Al Karomah, menganggap seorang wali syaitan sebagai wali Allāh.

Berikut adalah perbedaan antara Al Karomah & Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah (semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan Taufik kita semua & menerangi diri kita dengan ilmu agama, diantara perbedaan antara Al Karomah & Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah :

① Melihat perjalanan hidup orang tersebut, kalau dia adalah seorang mukmin yang bertakwa maka ini adalah Al Karomah dan kalau sebaliknya dia bukan seorang yang mukmin & bukan orang yang bertakwa maka itu adalah Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah.

Berkata syaikh Abdul Aziz bin baz rahimahullah
وشرط كونها كرامةً أن يكون من جرت على يده هذه الكرامةُ مستقيمًا على الإيمان ومتابعة الشريعة فإن كان خلاف ذلك فالجاري على يده من الخوارق يكون من الأحوال الشيطانية 1:49

“Dan sesuatu yang luar biasa menjadi Karomah di syarat kan orang yang mendapatkan Karomah tersebut adalah orang yang istiqomah diatas iman & mengikuti syariat. Adapun apabila sebaliknya maka sesuatu yang luar biasa yg terjadi pada dirinya adalah termasuk Al Akhwal Asy-Syaithoniyyah".


Friday, December 21, 2018

HSI 8.20 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 18


Halaqah yang Ke Dua Puluh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 18.

Disana ada perbedaan antara Al Mu’jizat dengan Al Karomah

① Al Mu’jizat disertai dengan pengakuan sebagai seorang Nabi sedangkan Al Karomah tidak disertai dengan pengakuan sebagai seorang Nabi tetapi terjadi Al Karomah dengan sebab dia mengikuti & beriman dengan Nabi & istiqomah diatasnya.

② Al Mu’jizat terjadi pada seorang Nabi & Nabi adalah manusia laki-laki yang merdeka sedangkan Al Karomah bisa terjadi bisa terjadi pada seorang Jin atau manusia, hamba sahaya atau orang yang merdeka, seorang laki-laki ataupun perempuan. Kalau mereka adalah orang-orang yang sholeh seperti yang terjadi pada Maryam & juga Safinah maula Rasulullãh ﷺ.

③ Al Mu’jizat sesuatu yang luar biasa disemua tempat & masa sedangkan Al Karomah adalah sesuatu yang luar biasa di tempat & juga masa tertentu saja, sedangkan Al Karomah adalah sesuatu yang luar biasa menurut tempat & masa tertentu saja. Oleh karena itu apa yang terjadi Maryam alaihi salam berupa ditemukannya makanan musim panas dimusim dingin & sebaliknya adalah sesuatu yang biasa di jaman sekarang


Monday, December 17, 2018

HSI 8.19 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 17


Halaqah yang Ke Sembilan belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 17.

Setelah kita mengetahui tentang Al Karomah yang Allāh berikan kepada wali-Nya, maka hendaklah kita mengenal tentang Al Akhwal Asy-syaithoniyyah (keadaan² syaitan).

Al Akhwal Asy-syaithoniyyah/keadaan² syaitan adalah perkara² yang diluar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali syaitan sebagai Istidroj.

Wali syaitan adalah pengikut syaitan & penolong syaitan. yang dimaksud dengan Istidroj adalah dibiarkan supaya bertambah kekufurannya kemudian di azab.

Dan diantara dalil yang menunjukkan adanya wali² syaitan adalah firman Allāh :
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan orang-orang yang kafir, maka wali² nya adalah Thogut yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan, mereka adalah penduduk Neraka, mereka kekal didalamnya”. (Al-Baqarah : 257)

Friday, December 14, 2018

HSI 8.18 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 16


Halaqah yang Ke Delapan belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 16.

Diantara dalil dari As-Sunnah atas adanya Al Karomah:

① Kisah Abu bakar Asy Sidik radiallahu anhu ketika memberi makan sebagian ahlu suffah yang datang kepada beliau, setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya bertambah banyak

Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhori & Al Imam Muslim.

② kisah dua orang shahabat Nabi ﷺ, yaitu Usaid bin Hudhair & Abbad bin Bisr semoga Allāh meridhoi keduanya. Ketika keduanya keluar dari sisi Nabi ﷺ, disuatu malam yang gelap gulita dan didepan mereka ada cahaya, kemudian ketika mereka berpisah terbagi lah cahaya tersebut menjadi dua.

Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhâri

③ kisah Juraij seorang laki-laki yang shaleh dari kalangan Bani Israel yang dituduh berzina dengan seorang wanita ia mengaku hamil karena Juraij, kemudian ketika wanita tersebut melahirkan maka Juraij mengusap kepala bayi tersebut, sehingga bayi tersebut tersebut bisa menyebutkan siapa bapaknya.

Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhori & Al Imam Muslim

Tuesday, December 11, 2018

HSI 8.17 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 15


Halaqah yang Ke Tujuh belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 15.

Meyakini adanya Al Karomah adalah termasuk pokok akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Berkata Syaikhul Islam rahimahullah didalam kitab beliau Al Aqidah Al Wasitiyah
ومن عص

” termasuk pokok² Ahlus Sunnah adalah membenarkan Karomah para wali & perkara² diluar kebiasaan yang Allāh jalankan pada diri mereka”
Keyakinan dengan adanya Al Karomah berdasarkan dalil² dari Al Quran, As Sunnah & juga Ijma.

Adapun dari Alquran

① Kisah Maryam dengan Nabi Zakaria alaihi wa sallam

Dimana Nabi Zakaria alaihi salam adalah orang yang menanggung makanan bagi Maryam, yang telah mengkhususkan dirinya untuk beribadah kepada Allāh, namun sesuatu yang luar biasa setiap kali Zakaria memasuki mihrob Maryam dia mendapatkan makanan.

Thursday, December 6, 2018

HSI 8.16 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 14


Halaqah yang Ke Enam belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 14.

Diantara perkara Aqidah yang berkaitan dengan Al Mu’jizat adalah beriman dengan Al Karomah.

Al Karomah secara bahasa adalah pemberian.

Secara syariat: sebuah perkara diluar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali Allāh.

Sebuah perkara diluar kebiasaan maksudnya Karomah bukan pemberian /kenikmatan biasa, yang dimaksud dengan kebiasaan adalah kebiasaan manusia di zaman tersebut yang terjadi pada seorang wali Allāh, berarti Karomah tidak terjadi pada seorang Nabi & tidak pula pada wali Syaitan.

Yang dimaksud dengan wali Allāh : setiap orang yang beriman & bertakwa.

HSI 8.15 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 13


Halaqah yang Ke lima belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 13.

Ayat-ayat yang Allāh berikan kepada Nabi Muhammad ﷺ sangat banyak, hal ini menunjukkan keutamaan beliau disisi Allāh & menunjukkan betapa pentingnya risalah yang beliau bawa, karena risalah beliau adalah risalah yang terakhir & tidak ada lagi risalah setelah risalah beliau ﷺ.

Dan diantara ayat-ayat atau mukjizat² tersebut:

① Al Isro & Al Mi’roj

Al Isro: dijalankannya Nabi Muhammad ﷺ diwaktu malam dari Al Masjidil Harom yang ada di Makkah ke Masjidil Aqso yang ada di Palestina.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hambaNya dimalam hari dari Al Masjid Harom Ke Al Masjid Aqso yang Kami berkahi sekitarnya untuk Kami tunjukkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (Al-Isra : 1)