ikhlas

Thursday, October 19, 2017

Monday, October 16, 2017

HSI 7.25 - Buah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh


Diantara buah beriman dengan kitab-kitab Allāh yang bisa kita petik adalah:
1 | Mendapatkan keutamaan-keutamaan beriman.
Diantaranya:
⑴ Hidayah di dunia
⑵ Keamanan di akhirat
⑶ Masuk ke dalam surga
⑷ Dan lain-lain
Karena beriman dengan kitab Allāh adalah bagian dari mewujudkan keimanan.

HSI 7.24 - Penyimpangan-penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab-kitab Allāh


Diantara penyimpangan-penyimpangan di dalam hal iman dengan kitab-kitab Allāh:
1 | Mengingkari keseluruhan atau sebagian kitab-kitab Allāh meskipun hanya 1 huruf.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً بَعِيداً
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allāh, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh.” (QS An-Nisā: 136)

HSI 7.23 - Hukum Membaca Kitab-kitab Sebelum Al-Qurān (Taurat dan Injīl) Yang Telah Diubah


Para ulama menjelaskan bahwa hukum membacanya ada 2;

⑴ HARAM

Apabila maksudnya adalah mencari petunjuk di dalam kitab-kitab tersebut seakan-akan tidak mencukupkan dirinya dengan Al-Qurān.

Karena Allāh telah mengabarkan bahwa kitab-kitab tersebut sudah diubah, sudah tercampur antara yang haq dan yang bathil.

⇒ Yang bathil jelas kita tinggalkan.

⇒ Adapun yang haq, yang selamat dan tidak diubah maka Al-Qurān yang dijaga oleh Allāh dari perubahan telah mencukupi kita.


HSI 7.22 - Beramal, Ridha Dan Berserah Diri Dengan Hukum-Hukum Yang Belum Dihapus (Naskh) Di Dalam Kitab-Kitab Allāh


Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh;
⑷ Beramal, ridha dan berserah diri dengan hukum-hukum di dalam kitab-kitab tersebut, baik yang kita ketahui hikmahnya atau tidak.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidak pantas bagi seorang yang beriman laki-laki dan wanita, apabila Allāh dan RasūlNya sudah menetapkan sebuah perkara, kemudian mereka memiliki pilihan yang lain di dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang memaksiati Allāh dan rasulNya, maka sungguh telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al-Ahzāb: 36)

HSI 7.21 - Membenarkan Kabar-kabar Yang Shahīh Di Dalam Kitab-kitab Allāh


Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh;
⑶ Membenarkan kabar-kabar yang shahīh di dalam kitab-kitab tersebut.
Seperti kabar-kabar di dalam Al-Qurān dan kabar-kabar yang ada di dalam kitab sebelumnya yang belum diubah.
⇒ Maksudnya, wajib bagi orang yang beriman membenarkan:
• ⑴ Kabar-kabar yang ada di dalam Al-Qurān seperti:
✓Kisah-kisah umat terdahulu.
✓Kejadian-kejadian di hari kiamat.
✓Sifat-sifat surga dan neraka.
✓Dan lain-lain.

Monday, October 9, 2017

HSI 7.20 - Kitab Al-Qurān (Bagian 6)


Diantara Hak-hak Al-Qurān :
■HAK 3 | Mentadaburi
Allāh telah menurunkan Al-Qurān untuk dimengerti maknanya & di Tadaburi
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Kitab yang Kami turunkan kepadamu ber- Barakah supaya mereka Mentadaburi ayat-ayat nya & supaya orang-orang yang berakal mengingat”
[Surat Sad 29]

HSI 7.19 - Kitab Al-Qurān (Bagian 5)


Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Qurān yang telah berlalu menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Qurān.
Oleh karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allāh yang telah menurunkan kepada kita.
Dan diantara cara bersyukurnya adalah menunaikan hak-hak Al-Qurān.
Dan diantara hak-hak Al-Qurān:
■ HAK 1 | MEMBACANYA DENGAN TARTIL
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا 
“Dan hendaklah engkau mentartil Al-Qurān dengan sebenar-benar tartil.” (QS Al-Muzzammil: 4)

HSI 7.18 - Kitab Al-Qurān (Bagian 4)


Allāh ‘Azza wa Jalla juga mensifati Al-Qurān dengan beberapa sifat yang memiliki makna yang agung yang juga menunjukkan keutamaannya.
Diantara sifat-sifat tersebut:
■ SIFAT PERTAMA | ‘AZĪZ
Artinya: yang mulia, dimuliakan oleh Allāh dengan dijaga dari segala perubahan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar dengan adz-dzikru (yaitu Al-Qurān) ketika datang kepada mereka dan sesungguhnya dia adalah kitab yang mulia.” (QS Fushshilat: 41)

HSI 7.17 - Kitab Al-Qurān (Bagian 3)


Al-Qurān memiliki nama-nama yang banyak yang menunjukkan keutamaannya, diantaranya :
■ Pertama | AL-QURĀN
✓Ini adalah nama yang paling banyak di dalam Al-Qurān dan inilah yang paling masyhūr.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qurān? Dan seandainya itu dari selain Allāh niscaya mereka akan mendapatkan di dalamnya perselisihan yang banyak.” (QS An-Nisā: 82)

HSI 7.16 - Kitab Al-Qurān (Bagian 2)


Diantara keistimewaan Al-Qurān,
■ Keistimewaan Keempat | Al-Qurān diturunkan secara berangsur-angsur.
Al-Qurān Allāh turunkan dari Lauhul Mahfūzh ke langit dunia di bulan Ramadhān, pada malam Laylatul Qadr.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhān yang diturunkan di dalamnya Al-Qurān.” (QS Al-Baqarah: 185)

Tuesday, October 3, 2017

HSI 7.15 - Kitab Al-Qurān (Bagian 1)


● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA BAHASA
Al-Qurān secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ (yaitu mengumpulkan).
Dinamakan demikian karena Al-Qurān mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain.
● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA SYARI’AT
Adapun secara syari’at, maka Al-Qurān adalah kalāmullāh yang diturunkan kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melalui Jibrīl ‘alayhissalām dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fātihah sampai akhir surat An-Nās.
Allāh telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Qurān yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya:

HSI 7.14 - Kitāb Injil (Bagian 3)


Diantara kesalahan yang ada di dalam Al-Injīl yang tersebar sekarang adalah penyebutan nasab Nabi ‘Īsā ‘alayhissalām kepada laki-laki.

[Sebagaimana dalam Injil Matius pasal 1 ayat 1-17 dan di dalam Injil Lucas pasal 3 ayat 23-38]

Padahal Allāh telah mengabarkan di dalam Al Qurān bahwa Nabi ‘Īsā ‘alayhissalām lahir dari:

✓Seorang wanita tanpa disentuh laki-laki

✓Seorang wanita yang shālihah, bukan wanita pezina

✓Bukan wanita yang bersuami

Sebagai tanda kekuasaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

HSI 7.13 - Kitāb Injil (Bagian 2)


Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injīl di dalam Al-Qurān dan juga hadits-hadits Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam,
■ Ketiga | Tentang sebagian yang terkandung di dalam Al-Injīl.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan diantara kandungan Kitab Injīl adalah:
● ⑴ KABAR GEMBIRA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD ﷺ .
[Sebagaimana dalam QS Al-A’rāf: 157]
Demikian pula,
● ⑵ PENYEBUTAN SIFAT SHAHĀBAT RASŪLULLĀH ﷺ .
[Sebagaimana dalam QS Al-Fath: 29]

HSI 7.12 - Kitāb Injil (Bagian 1)


Ada yang mengatakan bahwa kata Al-Injīl berasal dari bahasa Yunani yang artinya kabar gembira.
Diantara kabar yang kita ketahui tentang Al-Injīl didalam Alqur’an dan Al Hadits :
⑴  Al-Injīl diturunkan kepada Nabi Isa alaihi salam.
Allāh berfirman :
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ…
“Kemudian Kami susulkan setelah mereka yaitu Nabi Nuh & Nabi Ibrahim Rasul-rasul Kami & kami susulkan pula Isa Putra Maryam dan Kami berikan Injīl kepadanya… ”[Surat Al-Hadid 27]
⑵ Al-Injīl diturunkan untuk membenarkan At Taurat mengikutinya dan tidak menyelisihinya.
Allāh berfirman :
وَقَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
” Dan Kami susulkan setelah mereka dengan Isa putra Maryam yang membenarkan apa yang datang sebelumnya berupa kitab Taurāt dan Kami berikan Injīl kepadanya didalamnya ada petunjuk dan cahaya dan Injīl tersebut datang untuk membenarkan kitab yang datang sebelumnya yaitu kitab Taurāt dan petunjuk serta nasehat bagi orang-orang yang bertaqwa ”[Surat Al-Ma’idah 46]

HSI 7.11 - Kitāb At-Taurāh (Bagian 4)


Diantara yang menunjukkan At Taurat sudah mengalami perubahan bahwasanya Taurāt yang sekarang yang dinamakan oleh orang Nashrani dengan perjanjian lama didalamnya ada perkara² yang bertentangan dengan Al-Quran.
Diantaranya :
⑴ Mensifati Allāh dengan sifat-sifat yang tidak layak baginya. Diantaranya mereka Mensifati Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
⇒ Dengan rasa letih.
Didalam Perjanjian Lama keluaran pasal 31 ayat 17, disebutkan didalamnya sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan Langit dan Bumi dan pada hari yang ke-7 Ia berhenti bekerja untuk beristirahat & Allāh telah membantah ucapan mereka ini didalam firman-Nya :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ
“Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari & Kami tidak tertimpa rasa letih ”
[Surat Qaf 38]