ikhlas

Monday, October 9, 2017

HSI 7.20 - Kitab Al-Qurān (Bagian 6)


Diantara Hak-hak Al-Qurān :
■HAK 3 | Mentadaburi
Allāh telah menurunkan Al-Qurān untuk dimengerti maknanya & di Tadaburi
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Kitab yang Kami turunkan kepadamu ber- Barakah supaya mereka Mentadaburi ayat-ayat nya & supaya orang-orang yang berakal mengingat”
[Surat Sad 29]





Orang yang tidak Mentadaburi Al-Qurān maka ini menunjukkan kesesatan hati
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Apakah mereka tidak Mentadaburi Al-Qurān, ataukah didalam hati-hati tersebut ada kunci-kunci nya ”[Surat Muhammad 24]
Semakin seseorang banyak Mentadaburi Al-Qurān dan memahami maknanya maka akan semakin bertambah keimanannya, keyakinannya & kedekatannya kepada Allāh.


Semakin yakin tentang kebenaran agama ini dan semakin yakin bahwa Al-Qurān adalah dari Allāh Ta’ala.
Oleh karena itu seyogyanya seorang muslim & Muslimah mempelajari bahasa Arab yang dengannya dia bisa memahami Al-Qurān dan meluangkan waktunya untuk memikirkan & Mentadaburi ayat-ayat Allāh, membaca tafsir-tafsir Al-Qurān yang sesuai dengan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti :
⇒ Tafsir Muyyasar
Yang diterbitkan Kompleks Percetakan Al-Qurān Kerajaan Raja Fahd di Madinah dan ini adalah Tafsir yang ringkas.
⇒ Tafsir Ibn Katsir
Untuk Tafsir yang agak luas
Dan mengikuti kajian-kajian yang membahas tentang Tafsir Al-Qurān dengan pemahaman yang benar, pemahaman para shahabat dan para salaf.
Dan Apabila seseorang ingin membaca terjemah Al-Qurān didalam bahasa Indonesia maka hendaklah ia berusaha untuk memilih terjemah yang paling bagus, yang sesuai dengan pemahaman yang benar, seperti :
Terjemah Al-Qurān dalam bahasa Indonesia yang dicetak oleh Kompleks percetakan Al-Qurān Kerajaan Raja Fahd di Madinah.
Dan perlu dia mengetahui bahwasanya tidak ada terjemah yang tidak memiliki kekurangan karena terjemah adalah amalan manusia.
Diantara hak-hak Al-Qurān adalah,
■ HAK 4 | MENGAMALKANNYA
Al-Qurān tidaklah diturunkan hanya sekedar dibaca dengan tartil dan tajwid, dihafal dan ditadabburi, akan tetapi juga:
✓Diamalkan.
✓Dilaksanakan perintahnya.
✓Dijauhi larangannya.
✓Dibenarkan kabar-kabarnya, baik dalam masalah ‘aqīdah, ibadah, akhlaq, mu’āmalah dan lain-lain.
Dahulu, para shahābat radhiyallāhu ‘anhum selain membaca Al-Qurān dan mengilmui, mereka juga mengamalkan.
Berkata ‘Abdullāh Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu:
كَانَ الرَّجُلُ مِنَّا إِذَا تَعَلَّمَ عَشْرَ آيَاتٍ لَمْ يُجَاوِزْهُنَّ حَتَّى يَعْرِفَ مَعَانِيَهُنَّ وَالْعَمَلَ بِهِنَّ
“Dahulu seseorang dari kalangan kami (yaitu para shahābat) apabila mempelajari 10 ayat maka dia tidak meninggalkannya sehingga mempelajari maknanya dan beramal dengannya.



◆ Kalau kita tidak mengamalkan Al-Qurān maka Al-Qurān bisa menjadi hujjah atas kita.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
“Dan Al-Qurān menjadi hujjah untukmu atau atasmu.” (HR Muslim)
⇒ Menjadi hujjah untukmu yaitu apabila kita amalkan maka bisa kita bermanfaat bagi kita di hari kiamat.
⇒ Menjadi hujjah atasmu yaitu apabila tidak kita amalkan maka akan memudharati kita di hari kiamat.
Kita memohon kepada Allāh ‘Azza wa Jalla semoga Allāh menjadikan kita termasuk orang-orang yang memiliki perhatian yang besar terhadap Al-Qurān, baik membaca dengan tartil, menghafal, memuraja’ah, mentadabburi maupun mengamalkannya.
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.