ikhlas

Monday, October 9, 2017

HSI 7.16 - Kitab Al-Qurān (Bagian 2)


Diantara keistimewaan Al-Qurān,
■ Keistimewaan Keempat | Al-Qurān diturunkan secara berangsur-angsur.
Al-Qurān Allāh turunkan dari Lauhul Mahfūzh ke langit dunia di bulan Ramadhān, pada malam Laylatul Qadr.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhān yang diturunkan di dalamnya Al-Qurān.” (QS Al-Baqarah: 185)





Dan Allāh berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qurān di malam Laylatul Qadr.” (QS Al-Qadr: 1)
◆ Kemudian, turun Al-Qurān secara berangsur-angsur sesuai dengan kejadian dan peristiwa selama 23 tahun.

✓Ada di antaranya yang turun sebelum hijrahnya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ke kota Madinah yang dinamakan surat-surat Makiyyah.
✓Dan ada diantaranya yang turun setelah hijrah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ke kota Madīnah yang dinamakan dengan surat-surat Madaniyyah.
◆ Dan diantara hikmah turunnya Al-Qurān secara berangsur-angsur adalah agar lebih mudah dihafal, dimengerti dan diamalkan.
Allāh berfirman:
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا
“Dan Al-Qurān telah Kami pisah-pisahkan (yaitu diturunkan secara berangsur-angsur) supaya engkau wahai Muhammad membacakannya atas manusia pada beberapa waktu dan sungguh Kami telah benar-benar menurunkannya secara bertahap.” (QS Al-Isrā: 106)
Dan Allāh berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآَنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا 
“Dan berkata orang-orang kafir seandainya diturunkan kepadanya Al-Qurān dengan sekali turun, demikianlah supaya Kami tetapkan hatimu dengannya dan Kami telah menjelaskan Al-Qurān dengan perlahan.” (QS Al-Furqān: 32)
Dan diantara keistimewaan Al-Qurān,
■ Keistimewaan Kelima | Al-Qurān adalah muhaymin bagi kitab-kitab sebelumnya.
Allāh berfirman:
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitāb dengan haq yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan muhaymin kitab-kitab sebelumnya.” (QS Al-Māidah: 48)
⇒ Yang dimaksud dengan muhaymin adalah:
• Yang menjadi saksi
• Yang menghukumi
• Yang mengemban amanat
⇒ Maksudnya: apa yang sesuai dengannya berarti benar dan menyelisihinya berarti salah.



Diantara keistimewaan Al-Qurān,
■ Keistimewaan Keenam | Bahwasanya Al-Qurān diturunkan agar menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan jin dan bukan untuk bangsa tertentu saja.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً 
“Sungguh berbarakah Zat yang telah menurunkan Al-Furqān (yaitu Al-Qurān) kepada hambanya supaya memberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS Al-Furqān: 1)
◆ Seandainya seorang nabi yang diutus kepada kaum tertentu hidup di zaman Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam niscaya dia diharuskan mengikuti Al-Qurān dan mengikuti syari’at Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتْبَعَنِي‏ 
“Demi Zat yang jiwaku berada di tanganNya, seandainya Mūsā hidup niscaya tidak ada pilihan baginya kecuali mengikuti aku.” (Hadits Hasan Riwayat Imām Ahmad)
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA.