ikhlas

Thursday, July 25, 2019

HSI 10.25 Beberapa pelajaran dakwah jahriyah bagian 2


Halaqah yang Kedua Puluh lima dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Beberapa Pelajaran Dari Awal Dakwah Jahriyah Bag II”.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil dari awal dakwah Jahriyah Rasulullãh ﷺ

⑥ Permusuhan Abu Lahab kepada Rasulullãh ﷺ menunjukkan bahwa dakwah ini bukan dakwah kabilah atau ke suku an yang dibawa oleh kabilah tertentu & mengajak kepada suku tertentu, tetapi ini adalah agama & risalah dari Allāh untuk seluruh manusia & Jin.

⑦ Ucapan Abu Lahab kepada Rasulullãh ﷺ menunjukkan bahwa seorang dai di dalam dakwah & Amar Ma’ruf Nahi Mungkar akan mendengar ucapan² yang menyakitkan, maka hendaklah dia mengingat apa yang dikatakan oleh Abu Lahab kepada Rasulullãh ﷺ didepan manusia & ucapan ini tidak menjadikan beliau ﷺ dari dakwah beliau, demikian pula apabila seseorang mendengar ucapan yang menyakitkan dari manusia, hendaklah dia meminta kepada Allāh, semoga Allāh menjaganya & mencukupinya dari orang² yang mengejek & menghinanya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ [QS Al-Hijr 95]
sesungguhnya Kami akan mencukupi dirimu dari orang² yang mengejekmu.
Hendaklah seseorang banyak bertashbih kepada Allāh ketika merasa sempit dada nya karena mendengar ucapan orang yang menghinanya baik dengan ucapan atau perbuatan atau tulisan,

Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ [QS Al-Hijr 97,98]

dan sungguh Kami mengetahui bahwa engkau sempit dadamu dengan apa yang mereka katakan, maka bertashbihlah dengan memuji Rabb mu & jadilah engkau termasuk orang² yang bersujud.
⑧ Surat Al Masad atau Al Lahab menunjukkan diantara Mukjizat Nabi ﷺ, karena ketika turun surat ini yang didalamnya ada kabar bahwa Abu Lahab akan masuk kedalam Neraka, Abu Lahab saat itu masih hidup & setelah itu sampai meninggal dunia Abu Lahab tidak masuk Islām & meninggal dalam keadaan kafir.

Tentunya yang seperti ini tidak mungkin bersumber kecuali dari Allāh Dzat Yang Maha Mengetahui Yang Ghoib.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.24 Beberapa pelajaran dakwah jahriyah 1


Halaqah yang Kedua Puluh empat dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Beberapa Pelajaran Dari Awal Dakwah Jahriyah Bag I”.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil dari awal dakwah Jahriyah Rasulullãh ﷺ :

① Dakwah dimulai dari keluarga seperti istri, anak, orang tua kaum kerabat, sebelum seseorang mendakwahi yang lain, karena sebagian dia sangat semangat mendakwahi orang lain memberikan waktu yang banyak kepada mereka tetapi dia melupakan keluarganya sendiri, menyia-nyiakan mereka & membiarkan mereka lalai & jahil tentang agamanya.

Oleh karena itu hendaklah masing-masing bertakwa kepada Allāh & bertanya apa yang sudah dia lakukan untuk keluarganya, sudahkah dia memberikan kepada mereka (hak mereka) khususnya didalam pendidikan agama menyuruh mereka berbuat taat & melarang mereka dari kemaksiatan ataukah dia dalam keadaan lalai dari yang demikian.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ [QS At-Tahrim 6]
Wahai orang² yang beriman hendaklah kalian menjaga diri kalian & keluarga kalian dari Neraka yang bahan bakarnya dari manusia & batu, didalamnya ada Malaikat yang keras lagi kasar, mereka tidak memaksiati Allāh didalam apa yang Allāh perintahkan kepada mereka & mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Maka hendaklah seseorang memperhatikan keluarganya sebelum yang lain, mendakwahi mereka & bersabar atas gangguan mereka.

② Pentingnya didalam dakwah seseorang mengingatkan Azab Allāh & datangnya perhitungan amal.

③ Hendaknya seseorang merasa bahagia & bangga beragama Islām & melaksanakan syariat nya & tidak merasa malu dengan agama ini.

④ Ucapan beliau ﷺ “Ya shobahahu” adalah ucapan yang sering diucapkan oleh orang-orang Jahiliyyah & biasanya sambil mengucapkan ucapan ini mereka telanjang & melumurkan tanah dibadan mereka dengan tujuan supaya manusia berkumpul & mengabarkan tentang bahaya yang mengancam, namun Nabi ﷺ tidak melakukan demikian yaitu tidak melakukan telanjang & melumurkan tanah dibadan, karena kebiasaan tersebut bertentangan dengan syariat yang menyuruh kita untuk menutup aurat.

Demikian pula seorang muslim hendaklah dia memilih diantara adat istiadat yang tidak bertentangan dengan syariat. Apabila bertentangan dengan syariat maka tidak boleh seorang muslim melestarikan atau melakukan adat istiadat tersebut.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.23 Memulai dakwah terang


Halaqah yang Kedua Puluh tiga dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Memulai Dakwah Jahriyah Atau Terang²an”.

Setelah 3 tahun berdakwah dengan Sirriyah turunlah perintah Allāh untuk memulai Dakwah dengan terang²an beliau ﷺ diperintahkan untuk memulai Dakwah kepada keluarga dekat beliau, Allāh berfirman:
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

[QS Asy-Syu’ara 214]

dan ingatkanlah keluarga dekatmu
Maka keluarlah Nabi ﷺ & menaiki bukit Shofa kemudian berteriak « Ya Shobahah» ini adalah sebuah kalimat yang dipakai oleh orang Arab untuk meminta tolong ketika melihat musuh akan menyerang.

Maka berkumpulah orang-orang Quraisy dari berbagai kobilah kemudian beliau ﷺ berkata kepada mereka

Ya Bani Fulan, Ya Bani Manaf, Ya Bani Abdil Mutholib apa pendapat kalian seandainya aku kabarkan kepada kalian bahwa pasukan berkuda akan keluar dari atas bukit ini, apakah kalian membenarkan aku?

Mereka berkata
kami tidak pernah melihat engkau berdusta

Beliau mengatakan
maka aku ingatkan tentang adanya adab yang pedih di depan kalian

Berkata Abu Lahab (paman Rasulullãh ﷺ)
celaka dirimu engkau tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini

Kemudian Abu Lahab pergi & turunlah surat Al Masad
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

celaka kedua tangan Abu Lahab

[HR Al Bukhari & Muslim]
Diantara hikmah memulai Dakwah dengan keluarga karena Mekkah penuh dengan semangat kabilah & kekeluargaan sehingga diharapkan mereka akan membantu menolong & membela dakwah ini.

Demikian pula negeri Mekkah & Quraisy memiliki kedudukan tinggi diantara kabilah² Arab sehingga seandainya mereka mendapatkan hidayah maka akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kabilah² lain & ini tidak berarti bahwa Islām hanya untuk orang² Quraisy saja, ini hanyalah langkah pertama didalam menyampaikan agama Islām yang diturunkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk seluruh alam.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.22 Diantara pelajaran siriyah


Halaqah yang Kedua Puluh dua dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Diantara Pelajaran Dari Dakwah Sirriyah yang dilakukan Oleh Nabi ”.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil dari dakwah Sirriiyyah yang dilakukan oleh Nabi:

① Pentingnya mendakwahi orang² yang paling dekat.
Ketika dakwah Sirriiyyah Nabi mendakwahkan Islām kepada orang² yang sangat dekat dengan beliau, baik keluarganya maupun teman² dekat beliau, demikian pula setiap orang yang terlihat dirinya tanda kebaikan, mencintai kebaikan & kebenaran yang beliau mengenal mereka dengan baik & mereka pun mengenal beliau dengan baik.

Abu Bakar Asy Sidiq radiallahu anhu adalah shahabat Nabi ﷺ semenjak beliau menjadi Nabi, beliau adalah orang kaya & memiliki kedudukan yang tinggi diantara orang² Quraisy. Beliau adalah sosok yang dicintai oleh manusia & memiliki akhlak yang mulia, banyak orang yang mendatangi beliau karena ilmunya & perdagangannya, serta karena baiknya akhlak beliau. Setelah masuk Islām beliau radiallahu anhu aktif mendakwahi manusia kepada Islām dengan cara rahasia, beliau mendakwahi orang² yang beliau percaya & mereka biasa mendatangi beliau radiallahu anhu telah masuk Islām dengan sebab beliau Utsman Ibn Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqos, Tholhah bin Ubaidillah dll. Kemudian masuklah kepada Islām banyak orang baik laki-laki maupun wanita, sehingga mulailah tersebar kabar tentang Islām di kota Mekkah dan Islām menjadi bahan pembicaraan.

② Bahwa seorang muslim diperintahkan mengambil sebab yang dhohir, dakwah Sirriiyyah beliau adalah dengan perintah Allāh bukan karena beliau ﷺ tidak beriman dengan Takdir Allāh, tetapi ini adalah pelajaran seorang Dai supaya mengambil sebab² kebaikan & sebab² keselamatan.

Diantara Pelajaran yang bisa kita ambil bahwa mengingkari kemungkaran apabila mengakibatkan akan terjadi kemungkaran yang lebih besar maka tidak boleh mengingkari kemungkaran tersebut, diawal dakwah Nabi tidak mengingkari orang² Musyrikin secara terang-terangan karena yang demikian akan menjadikan kemungkaran yang lebih besar & akan menjadikan dakwah berhenti sebelum berkembang.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

HSI 10.21 Hikmah dan tujuan dakwah siryah


Halaqah yang Kedua Puluh Satu dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Hikmah & Tujuan Dakwah Sirriiyyah”.

Rasulullãh memulai dakwah beliau dengan sembunyi² & mendakwahi satu persatu orang² yang ada disekitarnya & tidak menjaharkan dakwah beliau selama 3 tahun adalah dengan tujuan & hikmah diantaranya :

① supaya penduduk Makkah yang penuh dengan kesyirikan & kejahilan tidak di kagetkan dengan dakwah ini sehingga mereka menghancurkan dakwah ini dari semenjak munculnya.

② supaya dakwah ini memiliki penolong² yang kelak akan menolongnya & membelanya apabila Rasulullãh menjaharkan dakwah ini.

Apabila keadaan seseorang berada disebuah tempat yang penduduknya penuh dengan kesyirikan & kekufuran dan dikhawatirkan apabila berdakwah kepada Islām secara terang-terangan maka dia & dakwahnya akan dihancurkan dari awal, maka silahkan dia berdakwah dengan sembunyi² & menjaga kewajiban² agama.

Namun seseorang hidup ditengah masyarakat Islām ditegakkan syiar-syiar agama & diizinkan seperti adzan, shalat 5 waktu, zakat, haji. Kemudian dia tidak melakukan shalat 5 waktu atau hanya melakukan 2 kali dalam sehari dengan dalih bahwasanya ini adalah fase Mekkah maka ini adalah kesesatan yang nyata. Tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullãh.

berkata Umar Ibn Aziz :
إذا رأيت قوما يتناجون فى دينهم دون العامة فاعلم أنهم في تأسيس الضلالة

apabila engkau melihat sebuah kaum saling berbisik² di dalam urusan agama mereka tanpa orang awam, maka ketahuilah bahwa mereka sedang membangun kesesatan
Atsar ini dikeluarkan oleh Abu Nu’aim di dalam Hilatul Aulia.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.

Friday, July 19, 2019

HSI 10.20 Bagaimana wahyu turun kepada rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bagian 02


Halaqah yang Kedua Puluh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Dakwah Sirriiyyah Sembunyi²”.

Setelah turun surat Al-Mudatsir 1s/d 7 & dengannya beliau ﷺ menjadi seorang Rasul, mulailah beliau berdakwah di Mekkah mendakwahi orang-orang Quraisy & penduduk Makkah dengan dakwah sembunyi² ada yang mengatakan bahwa ini berlangsung 3 tahun, Khadijah radiallahu anha adalah wanita pertama yang masuk Islām & membenarkan Rasulullãh ﷺ sebagaimana dalam hadits Aisyah yang telah berlalu.

Ali bin Abi Tholib yang dahulu diasuh Rasulullãh ﷺ semenjak sebelum menjadi Nabi adalah anak kecil yang pertama masuk Islām ada yang mengatakan umurnya 10 tahun.

Ali bin Abi Tholib ikut Nabi ﷺ karena Abu Tholib adalah orang yang sedikit hartanya & banyak tanggungannya, sehingga saat itu Rasulullãh ﷺ mengasuh Ali untuk meringankan beban pamannya.

Adapun yang pertama kali masuk Islām dari laki-laki dewasa adalah Abu Bakar Asy Syidiq radiallahu anhu.

Rasulullãh ﷺ bersabda :

إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ: كَذَبْتَ، وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: صَدَقَ، وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَهَلْ أَنْتُمْ تَارِكُونَ لِي صَاحِبِي

Sesungguhnya Allāh telah mengutusku kepada kalian, kemudian kalian mengatakan “engkau berdusta” & berkata Abu Bakar “dia telah benar” & dia telah menghiburku dengan dirinya & dia telah menolongku dengan dirinya & dia telah menolongku dengan jiwanya & hartanya, apakah kalian meninggalkan shahabatku [HR Al Bukhori]

Dengan Islām nya Abu Bakar, keluarga nya juga mengikuti beliau didalam Islām & diantara yang pertama² masuk Islām adalah Zaid bin Haritsah Maula Rasulullãh ﷺ & diantara yang pertama² masuk Islām adalah:

Utsman bin Affan
Az Jubair bin Awwam
Kholid bin Said bin Al ‘ash
Abdullah bin Mas’ ud
Khubbab bin Al-Arat
Bilal Al Habasy
Ammar bin Yasir
Sumaiyyah (Ibu Ammar bin Yasir)
Amr Ibnu Abasah
Abu Dzar Al Ghifari dll


Beberapa riwayat menunjukkan bahwa beberapa shahabat mengaku & merasa dirinya yang pertama masuk Islām & ini tidak bertentangan karena mereka mengabarkan sesuai dengan apa yang dia lihat & dia ketahui.

Kemudian ini diantara yang menunjukkan kerahasiaan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullãh ﷺ saat itu.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.19 Bagaimana wahyu turun kepada rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bagian 02


Halaqah yang Kesembilan belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah *”Bagaimana Wahyu Turun Kepada Rasulullãh ﷺ Bag 2″*.

Rasulullãh ﷺ telah ditanya bagaimana wahyu datang kepadamu beliau ﷺ berkata:

أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الجَرَسِ، وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ، فَيُفْصَمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ عَنْهُ مَا قَالَ، وَأَحْيَانًا يَتَمَثَّلُ لِيَ المَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ
[HR Bukhori & Muslim]

kadang-kadang datang kepadaku seperti lonceng & inilah yang paling berat bagiku kemudian dihentikan & tiba-tiba aku sudah menyerap apa yang dia ucapkan & kadang-kadang Malaikat menjelma untukku sebagai seorang laki-laki kemudian dia berbicara kepadaku & aku pun menyerap apa yang dia ucapkan

Dan Wahyu datang kepada beliau ﷺ dalam keadaan bangun sebagaimana hal ini ditunjukkan oleh riwayat yang shahih yang dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari & Muslim.

Wahyu Turun Kepada beliau ﷺ selama 23 tahun, 13 tahun ketika beliau di Mekkah & 10 tahun di kota Madinah.

Wahyu adalah mukjizat di luar kebiasaan manusia, Nabi ﷺ menerima Kalamullah dengan perantaraan Malaikat Jibril alaihi salam, dengan demikian wahyu ini tidak ada hubungannya dengan ilham & perenungan hati.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.18 Bagaimana wahyu turun kepada rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bagian 01


Halaqah yang Kedelapan belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah *”Bagaimana Wahyu Turun Kepada Rasulullãh ﷺ Bag 1″*.

Dahulu Rasulullãh ﷺ mendapatkan kesusahan yang sangat ketika menerima wahyu sebagaimana didalam shahih Muslim, dari beliau berkeringat deras dihari yang sangat dingin & berubah wajah beliau sebagaimana juga diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam shahih nya, badan beliau menjadi berat ketika turun wahyu, berkata Zayd bin Tsabit radiallahu anhu :

فأنزل على رسولِهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، وفَخِذُهُ على فخذي ، فَثَقُلَتْ عليَّ حتى خِفْتُ أن تُرَضَّ فخذي ،

maka diturunkan wahyu kepada Rasulullãh ﷺ sedangkan paha beliau ada diatas pahaku maka menjadi berat paha beliau sampai aku takut pecah pahaku [HR Al Bukhori]
Dahulu beliau ﷺ sangat memusatkan konsentrasi beliau untuk menghafal apa yang diturunkan kepada beliau berupa ayat-ayat Al-Qur’an, beliau menggerakkan lidah & dua bibir beliau maka turunlah firman Allāh ﷻ:
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ ⑯ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ ⑰
[QS Al-Qiyamah 16-17]

janganlah engkau menggerakkan lisan mu dengannya karena engkau tergesa², sesungguhnya kewajiban Kami mengumpulkannya & membacakannya
Maksudnya janganlah engkau wahai Nabi menggerakkan lisanmu untuk membaca Al Quran ketika turun wahyu karena ingin segera untuk menghafalnya & takut apabila Al Quran tersebut lepas darimu sesungguhnya kewajiban bagi Kami mengumpulkan Al Quran tersebut didalam dadamu kemudian kewajiban Kami menjadikan engkau bisa membaca Al Quran tersebut dengan lisanmu kapan saja engkau kehendaki & dahulu kerinduan beliau ﷺ & semangat beliau menjadikan beliau tergesa² sebagaimana dijelaskan didalam ayat, yaitu firman Allāh

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
[QS Tha-Ha 114]

dan janganlah engkau tergesa² dengan membaca Al-Qur’an sebelum wahyu itu selesai diturunkan kepadamu & katakanlah “wahai Rabb ku tambahkanlah kepadaku ilmu”


Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.17 Terputusnya wahyu


Halaqah yang ketujuh belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Terputusnya Wahyu”.

Setelah turun wahyu yang pertama Tinggal lah Rasulullãh ﷺ tanpa ada wahyu turun kepada beliau, kemudian setelah itu turunlah Allāh ﷻ.






يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ① قُمْ فَأَنْذِرْ ② وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ③ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ④ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ⑤ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ ⑥ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ ⑦
[QS Al-Muddatstsir 1-7]

wahai orang yang berselimut, bangkitlah, kemudian berilah peringatan & Rabb mu Agungkan lah & pakaianmu bersihkanlah & berhala tinggalkanlah & janganlah engkau memberi untuk mendapatkan lebih banyak & untuk Rabb mu hendaknya engkau bersabar
 
[Sebagaimana didalam Hadīts yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori & Muslim] .

Pernah terlambat wahyu turun kepada Nabi ﷺ, kemudian berkata orang-orang musyrikin Rabb Muhammad telah meninggalkan Muhammad. Maka Allāh menurunkan Firman Nya
وَالضُّحَىٰ ① وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ ② مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ ③
[QS Adh-Dhuhaa 1]

Demi waktu Dhuha & Demi malam apabila sunyi, tidaklah Rabb mu meninggalkan kamu & tidak membenci
Adapun riwayat Nabi ﷺ hampir bunuh diri dengan melemparkan dirinya dari atas gunung & bahwasanya Jibril datang & mengabarkan bahwa beliau Rasulullãh ﷺ maka riwayat ini tidak shahih & maknanya bertentangan dengan kemaksuman seorang Nabi.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.16 Faedah dari hadits Aisyah


Halaqah yang keenam belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Faedah² Dari Hadīts Aisyah Radhiallahu anha”.

Diantara Faedah yang bisa kita ambil dari Hadīts Aisyah Radhiallahu anha :

❶ Pentingnya seorang muslim memiliki waktu berkholwah dengan Allāh ﷻ.

Berkata Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahulla di dalam Majmu Fatawa
لابد للعبد من أوقات ينفرد بها بنفسه في دعائه وذكره وصلاته وتفكره ومحاسبة نفسه وإصلاح قلبه…
haruslah seorang hamba memiliki waktu² yang disitu dia menyendiri dengan dirinya didalam doa nya, dzikirnya, sholatnya, perenungannya, musahabah terhadap dirinya & memperbaiki hatinya
❷ Hadīts diatas diatas menjelaskan bahwa surat al-Alaq ayat 1-5 adalah yang pertama turun kepada Nabi ﷺ & ini adalah pendapat jumhur ulama.

❸ Hadīts ini menunjukkan bahwasanya sebelum menjadi Nabi, beliau ﷺ sudah memiliki sifat² yang sangat mulia.

❹ Akhlak yang baik adalah sebab seorang selamat dari berbagai keburukan.

❺ Hadīts ini menunjukkan keutamaan Khadijah ketika beliau radiallahu anha berusaha menenangkan Nabi ﷺ dari ketakutan dengan cara menyebutkan kebaikan² & keutamaan² beliau, yg ini semua adalah sebab Allāh tidak akan menyia-nyiakan beliau ﷺ.

❻ Usaha Khadijah sebagai seorang istri untuk mengetahui hakikat dari kejadian yang menimpa Nabi ﷺ dengan mendatangi seorang yang berilmu yaitu Waroqoh supaya Nabi ﷺ semakin tenang menghadapi semua ini.

❼ Kedudukan ilmu Waroqoh bin Naufal tentang para Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ.

❽ Bahwa dakwah memiliki tantangan & rintangan, sebagaimana dikabarkan oleh Waroqoh bin Naufal.

❾ Bahwa Khadijah adalah orang yang pertama kali beriman kepada Rasulullãh ﷺ dari kalangan wanita.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

Wednesday, July 10, 2019

HSI 10.15 Kenabian Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam


Halaqah yang kelima belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Kenabian Muhammad ﷺ”.

Ketika beliau berumur kurang lebih 40th, Allāh Subhānahu wa Ta’āla ingin merahmati para Hamba & memberikan kebaikan bagi alam ini. Allāh menjadikan Muhammad ﷺ saat itu senang bersendiri beribadah di Gua Hiro yang berjarak sekitar 2mil dari kota Mekkah, beliau membawa bekal secukupnya kemudian tinggal disana beberapa hari & disanalah beliau beribadah kepada Allāh, merenungi alam semesta & kebesaran Allāh ajja wajalla. Beliau merasa risih & tidak tenang dengan apa yang dilakukan oleh kaumnya berupa kesyirikan kepada Allāh & keyakinan² yang batil.

Diceritakan oleh Aisyah radiallahu anha bahwa pada satu saat beliau didatangi oleh Malaikat & berkata _bacalah_ Beliau mengatakan _aku tidak bisa membaca_ kemudian Malaikat memeluknya dengan erat sampai Nabi ﷺ kepayahan, kemudian melepasnya & berkata kembali _bacalah_ beliau mengatakan _aku tidak bisa membaca_ terjadi hal ini sampai 3 kali, kemudian Malaikat membaca
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ❶ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ❷ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ❸ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ❹ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ❺ [Surat Al-‘Alaq 1-5]
bacalah dengan nama Rabb mu yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah & Rabb mu yang paling Mulia, yang mengajarkan dengan pena mengajarkan manusia apa yang dia tidak ketahui
Maka Rasulullãh ﷺ pulang kepada Khadijah dalam keadaan takut & berkata:

”selimuti aku, selimuti aku”

maka Khadijah menyelimuti beliau sampai hilang rasa takutnya, kemudian beliau pun mengabarkan kepada Khadijah apa yang terjadi & berkata:  

"aku takut atas keselamatan diriku”,

Khadijah pun berusaha untuk menenangkan Nabi Muhammad ﷺ & berkata:

”tidak Demi Allāh, Allāh tidak akan menghinakan mu selamanya engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahim penanggung kesusahan orang memberi orang yang tidak punya, memberi hidangan kepada tamu & menolong orang-orang yang membela kebenaran”

kemudian Khadijah membawa Nabi Muhammad ﷺ kepada Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza (anak paman Khadijah) & beliau adalah orang Nashrani dizaman Jahiliyyah beliau menulis kitab dengan bahasa Ibrani, orangnya sudah tua & buta, kemudian Khadijah berkata

”wahai anak pamanku dengarkanlah dari anak saudara mu”

Waroqoh berkata:

”wahai anak saudaraku apa yang engkau lihat?”

kemudian Rasulullãh ﷺ mengabarkan apa yang beliau lihat, berkata Waroqoh:

”ini adalah Jibril yang Allāh turunkan kepada Musa, seandainya aku masih hidup ketika kaummu akan mengeluarkanmu”


berkata Rasulullãh ﷺ:

”apakah mereka akan mengeluarkanku?”

Waroqoh mengatakan

”iya, tidaklah datang seseorang dengan yang semisal dengan apa yang engkau bawa kecuali dia akan dimusuhi, seandainya hari tersebut menemui ku niscaya aku akan menolongmu dengan pertolongan yang kuat”.

Kemudian beberapa waktu setelah itu Waroqoh meninggal dunia.
[HR Bukhori & Muslim]

Dengan demikian Rasulullãh ﷺ menjadi seorang Nabi dengan turunnya surat Al-alaq 1 sampai 5, jadilah Muhammad ﷺ seorang Nabi.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.14 Kabar para nabi dengan kedatangan Nabi


Halaqah yang keempat belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Kabar Para Nabi Dengan Kedatangan Nabi ﷺ”.

Disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa Isa Ibnu Maryam alaihi salam telah memberi kabar gembira dengan kedatangan Nabi Muhammad ﷺ.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:


وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
[QS Ash-Shaf 6]
dan ketika Isā Ibnu Maryam berkata “wahai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah Rasulullãh untuk kalian yang membenarkan at-Taurat yang datang sebelumku & memberikan kabar gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang datang setelahku yang bernama Ahmad” maka ketika Muhammad datang dengan ayat² yang jelas mereka berkata ini adalah sihir yang nyata
Di dalam ayat yang lain disebutkan bahwa kabar gembira ini ada didalam Taurat & Injil di sebutkan bahwa kedatangan Rasulullãh ciri² nya & sifat² nya.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ… [QS Al-A’raf 157]
orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang Ummi yang mereka temukan tertulis namanya didalam Taurat & Injil, dia memerintahkan mereka dengan kebaikan & melarang mereka dari kemungkaran & menghalalkan untuk mereka perkara² yang baik & mengharamkan atas mereka perkara² yang jelek & menghilangkan dari mereka syariat yang berat & susah yang dahulu diwajibkan atas mereka
Berkata Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah
والأخبار بمعرفة أهل الكتاب صفة محمد – صلى الله عليه وسلم – في الكتب القديمة عندهم متواترة عنهم.
dan kabar-kabar bahwa Ahlul kitab mengetahui sifat Muhammad ﷺ yang ada didalam kitab² yang dulu adalah kabar² yang mutawatir dari mereka
[Al Jawabush Shahih I/340].
Demikian pula kabar dari orang-orang yang telah masuk Islām & belum masuk Islām mereka mengabarkan demikian, seperti apa yang dialami oleh orang² Anshor saat mereka masih Musyrik dahulu orang² Yahudi yang merupakan tetangga mereka Dikota Madinah sering mengabarkan kepada mereka akan kedatangan Nabi terakhir yang mereka tunggu & mereka mengancam akan memerangi orang² Musyrikin bersama Nabi tersebut.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengabarkan:
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
[QS Al-Baqarah 89]
dan ketika datang kepada mereka kitab dari sisi Allāh yang membenarkan apa yang ada bersama mereka padahal sebelumnya mereka mengabarkan bahwa mereka akan meminta tolong dengan Nabi tersebut untuk memerangi orang² kafir, maka ketika datang kepada mereka apa yang mereka ketahui tiba-tiba mereka kufur, maka laknat Allāh atas Orang² yang kafir
Dalil dalil atas kebenaran kenabian Muhammad ﷺ tidak hanya dengan kabar² gembira tersebut namun Al-Qur’an syariat yang sempurna, mukjizat² beliau ﷺ yang telah disaksikan oleh banyak manusia, perjalanan hidup beliau baik ibadah, akhlak dakwah jihad dll, ini semua menunjukkan kebenaran kenabian beliau ﷺ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.13 Penjagaan Allah Kepada Muhammad ﷺ Sebelum Kenabian Beliau


Halaqah yang ketiga belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Penjagaan Allah Kepada Muhammad ﷺ Sebelum Kenabian Beliau”.

Diantara penjagaan Allāh kepada Muhammad ﷺ, sebelum diwahyukan ketika renovasi, Muhammad mengangkat batu bersama paman beliau Abbas, Abbas saat itu mengusulkan kepada Muhammad ﷺ supaya mengangkat izzar beliau yaitu pakaian bagian bawah & meletakkannya diatas leher bagian belakang supaya menjaga Muhammad dari bekas batu yang yang diangkat, ketika mereka jauh dari manusia, tatkala beliau akan melakukannya tiba-tiba beliau pingsan & ketika bangun beliau pun meminta supaya dikencangkan izzar nya.
[HR Al Bukhari & Muslim]

Dan kejadian tersebut terjadi saat beliau berumur 35 tahun.
[diriwayatkan oleh Abdul Rozak di dalam al-Musanaf]

Dan sebagai mana yang diketahui bahwa telanjang pada saat itu bukan saat aneh menurut orang² Arab Jahiliyah, dahulu mereka biasa thowaf dalam keadaan telanjang kecuali orang² Quraisy. Dan Thowaf dalam keadaan telanjang terus dilakukan oleh mereka sampai dilarang oleh Rasulullãh ﷺ pada tahun 9 Hijriyah lewat perantaraan Abu Bakar as-Syidik.

Abu Bakar mengumumkan
أَلَا لَا يَحُجُّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفُ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ
janganlah ada orang Musyrik yang berhaji setelah tahun ini & jangan ada orang yang Thowaf di sekitar Baitullah dalam keadaan telanjang
[HR Bukhori]
Kejadian diatas menunjukkan bahwa Nabi ﷺ terjaga dari apa yang dianggap tercela baik sebelum kejadian maupun setelah kejadian.

Diantara penjagaan Allāh kepada beliau ﷺ Sebelum Kenabian, bahwa beliau berpegang teguh dengan warisan Nabi Ibrahim & Ismail didalam akidah Haji, pernikahan dll.

Pernah beliau ﷺ bersama Zaid Ibnu Haritsah kemudian Zaid menyentuh berhala dengan tangan kanannya, maka Muhammad ﷺ melarang Zaid, kemudian Zaid menyentuh lagi & dilarang kembali oleh Muhammad ﷺ. Zaid bin Haritsah bersumpah bahwa Rasulullãh ﷺ tidak pernah menyentuh berhala sedikit pun.
[Hadits Hasan di riwayat oleh Ath Thabrany di dalam al-Mu’jamul kabir]

Sebelum menjadi Nabi ﷺ pernah dihidangkan kepada beliau daging & beliau tidak memakannya karena takut makanan tersebut termasuk yang disembelih untuk berhala.
[HR al-Bukhori]

Beliau dahulu wukuf di Arafah sebagaimana dilakukan oleh Nabi Ibrahim alaihi salam berbeda dengan orang² Quraisy yang mereka wukuf di Mudzalifah menyelisihi ajaran Nabi Ibrahim.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.12 Renovasi Ka’bah


Halaqah yang kedua belas dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Renovasi Ka’bah”.

Ketika Muhammad ﷺ berumur 35 tahun, berkumpulah orang² Quraisy untuk merenovasi Ka’bah. Ketika bangunan sudah selesai direnovasi dan tinggal menaruh Hajar Aswat maka terjadi perselisihan masing-masing kabilah merasa berhak untuk meletakkan kembali Hajar Aswat & mereka menganggap ini adalah sebuah kehormatan sampai hampir² terjadi peperangan.

Kemudian setelah itu mereka bersepakat pada hari tertentu bahwa yang pertama kalo memasuki masjidil Harom di hari tersebut dialah yang memberi keputusan diantara mereka & ternyata yang pertama kali masuk adalah Muhammad ﷺ, merekapun berkata :
_ini adalah al-Amiin, kami meridhoinya_

Maka Muhammad ﷺ meminta sebuah kain & mengambil hajar Aswat kemudian meletakkan hajar Aswad diatas kain tersebut. Setelah itu beliau meminta masing-masing kabilah untuk memegang kain & membawa Hajar Aswad bersama² menuju tempatnya.

Sehingga sudah sampai ketempatnya, Muhammad ﷺ mengambilnya & meletakkan pada tempatnya dengan demikian selesai lah renovasi Ka’bah.

Demikianlah Muhammad dengan hikmahnya memadamkan api fitnah yang hampir berkorbar di antara orang² Quraisy.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.11 Pernikahan nabi Muhammad dengan Khadijah


Halaqah yang ke sebelah dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Pernikahan Muhammad ﷺ dengan Khadijah radiallahu anha”.

Pada saat berumur 25 tahun Muhammad ﷺ menikah dengan Khadijah seorang wanita Quraisy yang memiliki kedudukan yang tinggi & harta yang melimpah, ada yang mengatakan bahwa umur Khadijah saat itu 28 tahun & ada yang mengatakan 40 tahun.

Khadijah, beliau adalah Khadijah bintu Khuwailid bin As’ad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin Luay al-Qurosiyyah.

Beliau adalah termasuk wanita Quraisy yang paling baik nasabnya harta & akalnya & beliau lah wanita yang pertama kali dinikahi oleh Muhammad ﷺ & beliau tidak menikah dengan seorang wanita pun setelah Khadijah sampai Khadijah meninggal.

Setelah menikah dengan Khadijah telah lahir dari beliau enam orang anak:
Al Qosim
Abdullāh
Zainab
Rukayyah
Ummu kulsum
Fatimah

Al-Qosim & Abdullāh meninggal ketika masih kecil sedangkan yang wanita semuanya menemui kenabian Muhammad ﷺ & masuk Islām tetapi semuanya meninggal dunia sebelum Rasulullãh ﷺ, kecuali Fatimah, maka beliau meninggal meninggal 6 bulan setelah kematian Rasulullãh ﷺ.

Adapun riwayat² perincian tentang bagaimana pernikahan beliau ﷺ, seperti cerita bahwa beliau berdagang ke Syam dengan membawa harta Khadijah bintu Khuwailid & bahwasanya Khadijah mengutus Maisaroh (seorang budak milik beliau) untuk menemani Muhammad didalam perdagangan ini kemudian ketika pulang, Khadijah melihat ke amanah an Muhammad & Maisaroh juga menceritakan kemuliaan akhlak pikiran yang jernih & kejujuran Muhammad ﷺ & kisah bahwa Khadijah mengutus utusan kepada Muhammad ﷺ menawarkan kepada beliau untuk menikah kemudian Muhammad setuju & berbicara kepada pamannya, kemudian setelah itu mereka pergi ke paman Khadijah & meminangnya setelah itu dilangsungkan pernikahan maka riwayat² tersebut adalah lemah.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

Tuesday, July 2, 2019

HSI 10.10 Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Dibawah Tanggungan Abu Thalib


Halaqah yang kesepuluh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Muhammad ﷺ Dibawah Tanggungan Abu Thalib”.

Setelah meninggal Abdul Mutholib, Abu Tholib sebagai paman berusaha menunaikan hak keponakannya dengan sebaik-baiknya, bahkan mendahulukan Muhammad diantara sekian banyak putranya selama lebih 40 tahun disampingnya, melindunginya & membela dengan ucapan & juga fisik nya.

Rasulullãh ﷺ tumbuh sebagai seorang pemuda yang dijaga oleh Allāh terjauh dari kotoran² Jahiliyyah & kebiasaan mereka. Paling menjaga kehormatan, paling baik akhlak nya, sangat pemalu, paling jujur ucapannya, sangat menjaga amanah, jauh dari perilaku jorok & kasar, sehingga dikenal diantara masyarakat Jahiliyyah sebagai seorang Al-Amiin (yang dapat dipercaya).

Beliau dikenal banyak silaturahim, menghormati tamu, membantu yang lain didalam kebaikan, memakan dari usaha sendiri & Qonaah (merasa cukup) dengan apa yang Allāh berikan.

Ketika beliau berumur 14 atau 15 tahun terjadilah perang al-Fujar antara Quraisy & Kinanah melawan Qois & ‘inan, namun tidak ada riwayat yang shahih yang menyebutkan bahwa Muhammad ﷺ saat itu ikut berperang, kemudian beliau ﷺ sempat menghadiri sebuah kesepakatan antara Bani Hasyim, Bani Umayyah, Bani Zahroh & juga Bani Makjum yang isi kesepakatan tersebut adalah untuk saling menolong & saling membantu orang yang didholimi serta mengembalikan kebaikan kepada yang memiliki.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.09 Pembelahan Dada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Meninggalnya Aminah dan Abdul Mutholib


Halaqah yang kesembilan dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Pembelahan Dada Nabi ﷺ, Meninggalnya Aminah & Abdul Mutholib “.

Pada tahun ke empat / kelima semenjak kelahiran Nabi ﷺ, terjadi kejadian besar yang menimpa Muhammad ﷺ.

Di dalam shahih Muslim, Imam Muslim meriwayatkan bahwa datang Malaikat Jibril & Muhammad ﷺ sedang bermain bersama anak-anak, kemudian Malaikat Jibril membelah dada beliau mengeluarkan dari jantungnya segumpal darah hitam, kemudian membuangnya & mencuci jantung nya didalam bejana yang terbuat dari emas yang di dalamnya ada air Zam zam sehingga jantung tersebut bersih kemudian mengembalikannya seperti semula.

Datanglah anak² tersebut melapor kepada Halimah bahwa Muhammad telah terbunuh, kemudian mereka pun menyambut Muhammad & beliau dalam keadaan sudah berubah wajahnya, Halimah sebagai ibu yang menyusui Muhammad ﷺ merasa takut dengan kejadian aneh yang menimpa Muhammad, maka diapun mengembalikan beliau kepada ibunya sampai berumur 6 tahun.

Pada tahun itulah Aminah mengajak Muhammad putranya yang sudah yatim untuk menziarahi kubur suaminya di kota Madinah & bersama mereka Abdul Mutholib & Ummu Aiman sang pembantu.

Ketika kembali pulang Aminah sakit & meninggal di al-Abwa sebuah sebuah kota antara Madinah & Mekkah. Jadilah Muhammad yang sangat masih kecil tersebut & sangat kasih sayang & perhatian hidup tidak memiliki orang tua.

Kemudian kembalilah beliau bersama kakek nya yang sangat sayang kepada beliau ﷺ bahkan lebih di sayangi daripada anak² nya yang lain.

Dahulu Abdul Mutholib memiliki tikar disekitar Ka’bah, tidak ada anak² nya yang berani duduk bersama Abdul Mutholib di atas tikar tersebut, karena menghormati bapaknya. Namun Abdul Mutholib membiarkan Muhammad duduk bersamanya duduk diatas tikar & mengusap punggungnya & senang apa yang dia lakukan.

Ketika berumur 8 tahun meninggal lah Abdul Mutholib (kakek yang sangat sayang kepada beliau) & sebelum meninggal Abdul Mutholib menyerahkan kepengurusan cucu nya kepada Abu Tholib paman saudara kandung Abdullah bin Abdul Mutholib.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.08 Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Disusui


Halaqah yang Kedelapan dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Muhammad ﷺ Disusui “.

Setelah melahirkan Aminah mengabarkan kepada Abdul Mutholib tentang kelahiran cucunya, maka datanglah Abdul Mutholib dalam keadaan sangat berbahagia kemudian memandang & membawa masuk Muhammad kedalam ka’bah, memberi nama beliau dengan Muhammad, sebuah nama yang asing diantara orang-orang Arab.

Abdul Mutholib kemudian mencari wanita Arab Badui yang bisa menyusui Muhammad ﷺ, sebagaimana ini adalah kebiasaan orang-orang Arab kota yang demikian adalah untuk menjauhkan beliau dari berbagai penyakit kota & supaya kuat badannya & menguasai bahasa Arab fasih. Namun saat itu banyak wanita² Arab Badui yang tidak mau menyusui beliau karena beliau adalah seorang anak yatim tidak memiliki ayah yang bisa membayar upah bagi mereka.

Akhirnya Halimah bintu Abi Dhuayb As-Sa’diyah seorang wanita Arab Badui dari Bani Sa’ad yang sedang mencari anak² yang bisa Disusui, beliau lah yang bersedia menyusui Muhammad ﷺ setelah awalnya tidak mau menyusui namun karena beliau merasa iba & kasihan & tidak ingin pulang ke Bani Sa’ad dalam keadaan tidak membawa seorang bayi pun, maka Halimah bersedia menyusui Muhammad & membawanya Bani Sa’ad.

Dibawalah Muhammad ke lingkungan barunya & Halimah merasakan berkah yang luar biasa setelah menyusui Muhammad ﷺ, berkah & kebaikan dalam berbagai urusannya.

Setelah dua tahun tinggal di Bani Sa’ad Muhammad ﷺ di bawa oleh Halimah kepada ibunya untuk dikembalikan & saat itulah Halimah meminta & merayu Aminah untuk memberinya kesempatan lagi mengasuh Muhammad karena melihat banyaknya kebaikan yang dia dapatkan dengan mengasuhnya & supaya Beliau tidak terkena wabah penyakit yang ada di Mekkah, akhirnya Aminah menyetujui permintaan tersebut.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.07 Kelahiran Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Dan Keluarga Beliau


Halaqah yang ke tujuh dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Kelahiran Nabi ﷺ & Keluarga Beliau”.

Rasulullãh ﷺ dilahirkan di hari Senin, sebagaimana beliau kabarkan di dalam hadits Abu Qotadah al-Amsory yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, bahwasanya beliau ﷺ ditanya tentang berpuasa di hari Senin, maka beliau mengatakan:

menjawab,
فيه ولدت وفيه أنزل علي.

Di dalamnya aku dilahirkan & didalamnya pertama kali turun wahyu kepadaku
Beliau dilahirkan ditahun Gajah yaitu di tah 570 M. Tahun dimana terjadi kejadian besar yang mengisyaratkan kejadian yang lebih besar yang menunjukkan bahwa Allāh menginginkan kebaikan bagi manusia.

Pada tahun tersebut Abrohah gubernur Yaman yang berada di bawah raja Habasyah membangun gereja besar dengan dimaksud untuk memindah haji Orang-orang Arab kesana yang selama ini mereka berduyun² & berpayah² ke Ka’bah dari berbagai tempat yang jauh yang demikian membuat marah orang-orang Arab yang mengagungkan Ka’bah, salah seorang dari mereka mendatangi gereja besar tersebut & membuang hajat didalamnya, Abrohah marah & bersumpah untuk pergi ke Ka’bah untuk menghancurkannya. Maka Abrohah pergi dengan tentaranya dengan membawa Gajah, orang-orang Arab berusaha untuk menghalangi akan tetapi mereka tidak mampu, ketika sampai di luar Mekkah Abdul Mutholib sebagai pemuka Quraisy mendatangi Abrohah yang sudah mengambil 200 unta nya, Abrohah setelah turun dari kursinya & mendudukan Abdul Mutholib bersamanya sebagai penghormatan kepadanya dia bertanya kepada Abdul Mutholib

_’apa yang engkau inginkan & apa keperluanmu?_

Berkata Abdul Mutholib: _’keperluanku adalah supaya Raja mengembalikan kepadaku 200 unta yang dia ambil dariku’_

Berkata Abrohah dengan nada menghina _’engkau meminta kepadaku 200 unta yang aku ambil darimu & membiarkan rumah yang itu adalah agamamu & agama bapak² mu yang aku datang untuk menghancurkannya, engkau tidak berbicara kepadaku tentang rumah ini?_

Berkata Abdul Mutholib _’aku adalah yang memiliki unta² tersebut sedangkan rumah itu dimiliki oleh Tuhan yang akan menjaganya_

Berkata Abrohah _dia tidak bisa mencegahku_

Abdul Mutholib menjawab _’itu adalah urusanmu’_

Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul diatas gunung² Mekkah melihat apa yang akan terjadi, Abrohah bersiap² untuk memasuki kekota Mekkah & mempersiapkan Gajah nya, tetapi Gajah tersebut menderung di jalan ketika dipukul supaya berdiri dia enggan, tetapi ketika diarahkan ke Yaman maka dia segera lari dalam keadaan demikian Allāh mengirimkan burung² yang membawa batu batu yang apabila mengenai salah seorang dari pasukan Abrohah dia akan meninggal, berlarianlah pasukan Abrohah & berjatuhan, Abrohah pun terkena batu di jasadnya mereka membawa Abrohah ke Yaman & terputus jari² nya satu demi satu & sesampai dia di Yaman Abrohah pun meninggal dunia.

Dan inilah yang Allāh kisahkan di dalam surat al-Fiil, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ◈ أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ◈أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ◈ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ◈ تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ ◈فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ

Apakah engkau tidak melihat apa yang telah dilakukan oleh Rabb mu kepada tentara Gajah, bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka dalam kesia – sia an & mengirim kepada mereka burung² yang berbondong² yang melempari mereka dengan batu yang terbuat dari tanah yang mengeras, maka Allāh menjadikan mereka hancur seperti daun² yang dimakan oleh hewan ternak
[Surat Al-Fil 1-5]
Kejadian ini adalah sejarah besar bagi orang-orang Arab sehingga mereka menjadikan kejadian ini sebagai penanggalan, mereka mengatakan ini terjadi di tahun Gajah atau mengatakan si Fulan dilahirkan beberapa tahun setelah tahun Gajah dst.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy

HSI 10.06 Nasab Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Dan Keluarga Beliau


Halaqah yang keenam dari Silsilah Ilmiyyah Sirah Nabawiyah Adalah ”Nasab Nabi ﷺ & Keluarga Beliau”.

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin Gholib bin Fihr bin Malik bin al-Nadlhr bin Kinanah.

Fihr memiliki gelar Quraisy & Quraisy adalah keturunan Kinanah & Kinanah adalah keturunan Ismāil bin Ibrahim alaihi salam.

Rasulullãh ﷺ bersabda :

ulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda :
إنَّ اللهَ اصطفَى كِنانةَ من ولدِ إسماعيلَ . واصطفَى قريشًا من كنانةَ . واصطفَى من قريشٍ بني هاشمَ . واصطفاني من بني هاشمَ

“Sesungguhnya Allāh telah memilih Kinanah dari anak Ismail & memilih Quraisy dari Kinanah & memilih Bani Hasyim dari Quraisy & memilihku dari Bani Hasyim"[HR Imam Muslim]
Hasyim bertanggung jawab tentang air zam zam & makanan untuk Jamaah Haji beliau lah yang pertama kali yang memulai dua perjalanan orang-orang Quraisy perjalanan di musim dingin ke Yaman & perjalanan di musim panas ke Syam dalam rangka untuk berdagang.

Sebagaimana didalam ayat Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ ◈ إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy kebiasaan mereka melakukan perjalanan dimusim dingin & musim panas” [QS Quraisy 1-2]
Suatu saat Hasyim melakukan perjalanan ke Syam untuk berdagang ketika sampai Madinah beliau menikah dengan Salma bintu Amr (salah seorang dari kabilah Bani adi bin An Najar), berdiam sebentar disana, kemudian melanjutkan perjalanan ke Syam. Sedangkan Salma saat itu sedang mengandung Abdul Mutholib. Meninggal Hasyim di Gaza & Salma melahirkan anak yang diberi nama dengan Syaibah, besar Syaibah di kota Madinah & keluarga di Mekkah tidak mengetahui bahwa Hasyim memiliki anak di Madinah.

Setelah kematian Hasyim maka yang memegang air Zam zam & rifadah adalah saudara beliau al-Mutholib bin Abdul Manaf, ketika Syaibah mulai besar maka al-Mutholib mendengar keberadaan putra saudaranya di Madinah, kemudian al-Mutholib pergi ke kota Madinah mencari Syaibah & ketika melihatnya ia menangis & memeluknya & menaikkannya diatas unta. Al-Mutholib memohon ijin kepada Salma untuk membawa Syaibah ke Mekkah yang merupakan kekuasaan bapak Syaibah tanah Haram milik Allāh.

Ketika sampai ke Mekkah & saat itu Syaibah membonceng al-Mutholib diatas unta nya berkatalah manusia _’ini adalah Abdul Mutholib’_ yaitu budak dari al-Mutholib, berkata al-Mutholib _’celakalah kalian ini adalah anak dari saudara ku Hasyim’_.

Setelah meninggal al-Mutholib maka Abdul Mutholib menggantikan peran Beliau, suatu saat Abdul Mutholib bermimpi melihat posisi sumur Zam zam kemudian dia menggali tempat tersebut & semenjak itulah Abdul Mutholib yang mengurus air Zam zam.

Adapun Abdullāh bapak Rasulullãh ﷺ maka beliau adalah anak yang paling baik diantara anak² Abdul Mutholib paling terhitung paling dicintai Abdul Mutholib memilihkan untuk Abdullāh Aminah binti wahb bin Abdul Manaf bin Jahroh bin Kilab & dia adalah termasuk wanita termulia diantara wanita² Quraisy bapaknya adalah pemuka Bani Jahroh.

Setelah menikah Abdul Mutholib mengutus Abdullāh ke Madinah untuk suatu keperluan, kemudian Abdullāh meninggal di Madinah & Rasulullãh ﷺ ada di rahim Aminah, Abdullāh meninggalkan 5 ekor unta & ummu Aiman seorang budak wanita dari Habasyah yang kelak akan mengasuh Rasulullãh ﷺ.

Inilah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abdullāh Roy
Di kota Pandeglang

*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy