ikhlas

Tuesday, November 13, 2018

HSI 8.08 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 6


Halaqah yang Ke-8 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul "Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 6"

Diantara cara beriman dengan para Rasul alaihimus salam adalah keyakinan bahwa Allāh melebihkan sebagian Nabi dan Rasul diatas sebagian yang lain tanpa merendahkan & melecehkan harga diri & kedudukan yang lain.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۘ

“Itu adalah para Rasul, Kami telah muliakan sebagian mereka diatas sebagian yang lain” (Al-Baqarah : 253)

Dan Allāh berfirman:
وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ…

“Dan sungguh Kami telah memuliakan sebagian Nabi diatas sebagian yang lain” (Al-Isra : 55)


Adapun ayat yang berbunyi
… لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ…

“Kami tidak membedakan diantara seorangpun dari Rasul-RasulNya” (Al-Baqarah : 285)


Maka yang dimaksud dengan yang membeda²kan disini adalah beriman dengan sebagian Rasul dan mengingkari sebagian yang lain, seperti orang yang beriman dengan Nabi Isā alaihi salam dan kufur dengan Nabi Muhammad ﷺ. Dan sebaik-baik Nabi adalah Ulul Ajmi (orang-orang yang memiliki kesabaran yang kuat). Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ…

“Maka bersabarlah engkau sebagaimana Ulul Ajmi diantara para Rasul telah bersabar” (Al-Ahqaf : 35)
Menurut sebagian ulama yang dimaksudkan dengan Ulul Ajmi adalah 5 Orang, mereka adalah:

① Nabi Nuh
② Nabi Ibrahim
③ Nabi Musa
④ Nabi Isa
⑤ Nabi Muhammad [alaihimus salam]

Nama² mereka telah terkumpul didalam dua ayat dari surat Al-Ahzab & surat Ash-Shuro. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

“Dan ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi darimu, Nuh, Ibrahim, Musa & Isa Ibnu Maryam dan kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kuat” (Al-Ahzab : 7)


Dan Allāh mengatakan:
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ…

“Allāh telah mensyariatkan bagi kalian dari agama apa yang Allāh wasiatkan kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu & apa yang telah apa Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isā ” (Ash-Shura : 13)
Ke-lima Nabi inilah dan juga Nabi Adam yang tersebut didalam hadits Tentangg Asyafaatul Ujma yang kita sudah sebutkan didalam Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir.

Sebaik-baik Ulul Ajmi adalah dua orang Nabi, yang keduanya adalah kholilullah (kekasih Allāh) beliau berdua adalah Nabi Ibrahim alaihi salam & Nabi Muhammad ﷺ.

Dalilnya adalah firman Allāh:
وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

“Dan Allāh telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasihNya” (An-Nisa’ : 125)


Rasulullãh ﷺ bersabda:


فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Maka sesungguhnya Allāh telah menjadikan aku sebagai kekasih sebagaimana Allāh telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (HR Muslim)


Dan sebaik-baik kekasih Allāh adalah Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullãh ﷺ bersabda:

أنا سيد ولد آدم يوم القيامة

aku adalah pemuka anak-anak Nabi Adam pada hari Kiamat (HR Muslim) 



Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA