HSI 9.17 Peran Doa Didalam Beriman Dengan Takdir Allāh
Halaqah yang Ke-17 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh "Peran Doa Didalam Beriman Dengan Takdir Allāh"
Takdir telah tertulis, akan tetapi bukan berarti seseorang meninggalkan berdoa kepada Allāh berdoa adalah bagian dari mengambil sebab yang diperintahkan untuk mendapatkan kebaikan Dunia maupun kebaikan Akhirat.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚDan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Dan berkata Rabb kalian, hendaklah kalian berdoa kepada Ku niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian” (Ghafir : 60)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ…Dan Doa adalah Ibadah sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang diriKu, maka sesungguhnya Aku adalah dekat mengabulkan doanya orang yang berdoa kepada Ku ” (Al-Baqarah : 186)
الدعاء هو العبادةDan Rasulullãh ﷺ bersabda:
” Doa itu adalah Ibadah” (HR Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasai dan Ibn Majjah)
وﻻ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺇﻻ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀDan bukanlah yang dimaksud dengan doa bisa menolak takdir, bahwa doa bisa melawan takdir Allāh yang sudah Allāh tulis akan tetapi makna Al Qadar disini adalah Al Muqaddar yaitu sesuatu yang di Takdir kan artinya Doa bisa menjadi sebab berubahnya keadaan yang ditakdirkan oleh Allāh menjadi keadaan lain yang juga ditakdirkan oleh Allāh.
“Dan tidak menolak Al Qadar kecuali Doa ” (HR Al Hakim)
Contoh seseorang ditakdirkan sakit kemudian dia berdoa kepada Allāh meminta kesembuhan kemudian Allāh mengabulkan doa nya dan menakdirkan kesembuhan bagi orang tersebut.
Dan doa yang dipanjatkan oleh seseorang kepada Allāh adalah bagian dari takdir Allāh. Lalu bagaimana dikatakan bahwa doa bisa melawan takdir Allāh ajja wajalla.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini adan sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy