ikhlas

Thursday, July 19, 2018

An-Nawaqidhul Islam 41 : Penjelasan Kaidah Kesembilan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 4



Apabila ada seseorang di jaman sekarang dia meyakini ada sebagian manusia:

  • Boleh dia tidak mengikuti Rasulullãh ﷺ 
  • Boleh dia tidak beriman dengan Rasulullãh ﷺ
  • Boleh dia Untuk keluar dari syariat Rasulullãh ﷺ

Maka kata beliau disini – فهو كافر – Maka orang yang demikian telah keluar dari agama Islām.

Seorang Muslim meyakini bahwasanya syariat beliau ﷺ adalah untuk seluruh manusia, bukan untuk orang Arab saja & bukan untuk  orang tertentu saja.

Barangsiapa ada meyakini bahwasanya ada sebagian manusia boleh keluar dari syariat Rasulullãh ﷺ maka dia telah keluar dari agama Islām.

Kenapa demikian?

Karena dia telah mendustakan kabar dari Allāh, Allāh mengabarkan bahwasanya syariat Rasulullãh ﷺ untuk seluruh manusia. Bagaimana dia mengeluarkan dirinya sendiri atau mengeluarkan sebagian orang & mengatakan bahwasanya dia tidak wajib untuk beriman dengan Rasulullãh ﷺ & dia mendustakan Rasulullãh ﷺ , karena Rasulullãh ﷺ mengabarkan seperti yang kita sebutkan tadi bahwasanya dia diutus untuk seluruh manusia.

Dan ini adalah Ijma para Ulama tidak terkecuali, mereka semua berijma bahwasanya Rasulullãh ﷺ  diutus untuk seluruh manusia.

Maka bagaimana seorang muslim atau mengaku bahwasanya diri adalah seorang muslim meyakini bahwasanya ada sebagian manusia boleh tidak beriman & tidak mengikuti syariat Rasulullãh ﷺ.

Seperti sebagian manusia yang mengaku telah mencapai derajat ma’rifat yang menurut dirinya adalah derajat yang paling tinggi sudah sampai derajat yakin, dia mengatakan apabila sudah sampai derajat ini maka boleh dia tidak mengikuti syariat, meyakini bahwasanya syariat itu untuk orang awam.

Adapun kita (kata dia) sudah sampai ma’rifat sudah sampai derajat yang tinggi sudah mengenal Allāh maka kita sudah tidak diwajibkan untuk mengikuti syariat tersebut.

Ucapan ini adalah ucapan yang kufur

Mengeluarkan seseorang dari Islām. Tidak ada Diantara manusia yang boleh keluar dari syariat nya Rasulullãh ﷺ.

Apabila ada yang mengaku sudah sampai derajat tertentu kemudian dia mengatakan kami mengambil agama langsung dari Allāh, tidak perlu kami seorang Rasul, tidak perlu hadits, tidak perlu Al-Qur’an tapi kami langsung mendengar agama dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Ini adalah Ucapan Yang Kufur, yang mengeluarkan seseorang dari Islām.

Seharusnya seorang muslim semakin dia mengenal Allāh, maka semakin dia rajin beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Seseorang semakin mengenal Allāh, mengenal namaNya, mengenal sifat-Nya, mengenal agamaNya, semakin dia yakin dengan agama Islām semakin dia rajin dalam beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Oleh karena itu orang yang paling mengenal Allāh adalah orang yang paling takut kepada Allāh.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji para ulama, karena mereka mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla, mengenal Allāh & mengenal agama Nya.

( إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ )

“Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Allāh adalah para ulama”

(QS Surat Fathir: 28)

Semakin orang yang takut kepada Allāh, semakin seseorang mengenal Allāh semakin dia takut, semakin dia takut dengan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, semakin dia takut dengan azab-Nya

Rasulullãh ﷺ mengatakan

 أنا أعلمكم بالله وأشدكم له

Sesunggunya aku adalah orang yang paling tahu kepada Allāh & aku orang yang paling takut kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla

Beliau adalah orang yang paling tahu, orang yang paling mengenal Allāh & beliau adalah orang yang paling takut kepada Allāh & rasa takut beliau ilmuyg beliau miliki / ma’rifat yang beliau miliki menjadikan beliau semakin rajin & semakin semangat beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Disebutkam didalam hadits beliau shalat malam sampai pecah pecah kaki beliau kemudian beliau ditanya perkara ini, kemudian beliau mengatakan:

أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.

“Bukankah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur”.

Seseorang semakin mengenal Allāh, semakin mengenal agamagNya harusnya semakin takut kepada Allāh & semakin mendekatkan kepada Allāh dengan ibadah.

Bukan seperti keyakinan sebagian orang apabila seseorang sudah mencapai derajat tertentu maka dia boleh meninggalkan sebagian syariat atau meninggalkan semua syariat Rasulullãh ﷺ. Sekali lagi ini adalah bentuk kekufuran.

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA