An-Nawaqidhul Islam 39 : Penjelasan Kaidah Kesembilan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2
Apabila
ada seorang Yahudi atau Nashrani yang mereka mengaku beriman dengan Nabi Musa
atau Nabi Isa Alaihi salam, sekarang mendengar kedatangan Rasulullãh ﷺ,
maka tidak halal kecuali harus mengikuti Rasulullãh ﷺ.
Apabila
meninggal dalam keadaan seorang Yahudi & Nashrani & tidak beriman
dengan kenabian Rasulullãh ﷺ maka dia meninggal dalam keadaan
kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Rasulullãh
ﷺ bersabda:
(( لا
يسمع بي أحدمن هذه الأمة يهودي ولانصراني ثم يموت ولم يؤمن بما أرسلت به إلا كان من أصحاب النار))رواه مسلم.
“tidaklah mendengar tentang kedatangan seseorang diantara umat ini, baik seorang Yahudi maupun Nashrani kemudian dia meninggal dunia & tidak beriman apa yang aku bawa kecuali dia adalah termasuk penghuni Neraka”.
Kabar dari
Nabi ﷺ tentang wajibnya orang-orang Yahudi
& Nashrani untuk mengikuti Rasulullãh ﷺ.
Bahkan
bukan hanya itu seandainya sekarang ada seorang Nabi yang masih hidup baik Nabi
Musa maupun Nabi Isa maka diwajibkan bagi Nabi tersebut untuk mengikuti
Rasulullãh ﷺ, tidak boleh dia melaksanakan
syariatnya.
Allāh
Subhānahu wa Ta’āla mewajibkan bagi Nabi tersebut untuk mengikuti & beriman
bahkan menolong Rasulullãh ﷺ didalam agama & Allāh Subhānahu
wa Ta’āla telah mengambil perjanjian kepada seluruh nabi, seluruh Nabi sebelum Rasulullãh
ﷺ telah diambil perjanjian oleh Allāh
Subhānahu wa Ta’āla
Apabila
datang kepada mereka seorang rasul, yaitu Rasulullãh ﷺ
yang membenarkan apa yang diturunkan kepada mereka (apabila datang kepada
beliau) dan mereka masih hidup diwajibkan mereka untuk mengikuti Rasulullãh ﷺ,
beriman dengan beliau & menolong beliau
Ini sudah
Allāh ambil perjanjiannya sebelum kedatangan Rasulullãh ﷺ.
Allāh
Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ ۚ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِي ۖ قَالُوا أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
فَمَنْ تَوَلَّىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
[Surat
Al-Imran 81,82 ]
“ketika
Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengambil perjanjian dari para Nabi
لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ
Aku telah
memberikan kepada kalian kitab & juga hikmah, kemudian datang kepada kalian
seorang Rasul
مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ
Yang
membenarkan apa yang kalian bawa
لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ
Kalian
harus beriman dengan rasul tersebut yaitu Rasulullãh ﷺ
وَلَتَنْصُرُنَّهُ
Dan kalian
harus menolong dia”.
Ini janji
Allāh ambil dari para Nabi
قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِي ۖ
Kemudian
Allāh berkata
“apakah
kalian mengikrarkan perjanjian ini /apakah kalian menyetujui perjanjian ini”.
قَالُوا أَقْرَرْنَا ۚ
Mereka
mengatakan
“kami
berikrar”.
Para Nabi
semuanya berikrar apabila datang Rasulullãh ﷺ
niscaya mereka akan beriman kepada Rasulullãh ﷺ
قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
Maka
hendaklah kalian bersaksi dan saksikanlah kalian karena sesungguhnya Aku
bersama kalian termasuk orang-orang yang bersaksi
فَمَنْ تَوَلَّىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Maka
barangsiapa yang berpaling (dari perjanjian ini) maka mereka adalah orang-orang
yang fasik
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA