ikhlas

Tuesday, July 10, 2018

An-Nawaqidhul Islam 38 : Penjelasan Kaidah Kesembilan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1



Pembatal keIslaman yang ke-9

Beliau mengatakan

*التَّاسِعُ*: من اعتقد أن بعض الناس لا يجب عليه اتباع النبي : وَانه يَسَعُهُ الخُرُوج عن شريعة كَمَا وَسِعَ الخَضِرَ الخُرُوجَ عَنْ شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ، فَهُوَكَافِرٌ.

Yang artinya :

“Yang kesembilan Barangsiapa yang meyakini bahwasanya sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi & bahwasanya dia boleh keluar dari syariat nya Nabi , sebagaimana Nabi Khodir keluar dari syariatnya Nabi Musa alaihi wasallam, Maka orang yang demikian adalah orang yang kafir“.

Ini adalah pembatal keIslaman yang kesembilan yang disebutkan oleh pengarang rahimahullah didalam kitab beliau Nawāqidhul Islām.

Beliau mengatakan التَّاسِعُ perkara yang kesembilan dari sepuluh perkara yang membatalkan keIslaman

من اعتقد أن بعض الناس لا يجب عليه اتباع النبي

Yaitu barangsiapa yang meyakini / mempercayai bahwasanya sebagian manusia tidak wajib untuk mengikuti Nabi
 
وَانه يَسَعُهُ الخُرُوج عن شريعة

Dan bahwasanya boleh baginya untuk keluar dari syariat Nabi
Manusia semuanya semenjak diutusnya Rasulullãh maka wajib bagi mereka semua untuk taat & beriman kepada Rasulullãh . Rasulullãh diutus untuk oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai seorang Rasul untuk seluruh manusia baik termasuk orang Arab maupun diluar orang Arab baik seorang Yahudi, seorang Nasrani (seorang yang musyrik) siapa saja yang datang setelah diutusnya Rasulullãh maka wajib baginya untuk mengikuti Rasulullãh .

Apabila mereka mendengar tentang kedatangan Rasulullãh kemudian meninggal dalam keadaan tidak beriman dengan beliau , maka dia meninggal dalam keadaan kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, meskipun dia mengaku sebelumnya beriman dengan Nabi, mengaku sebelumnya beriman dengan Nabi Musa, Nabi Isa alaihi sallam atau dengan Nabi yang lain, apabila sudah datang Rasulullãh & mendengar kedatangan beliau maka wajib baginya untuk mengikuti Rasulullãh karena Rasulullãh diutus untuk seluruh alam semesta, sebagaimana firman Allāh :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

[QS Al-Anbiya’ 107]

“dan tidaklah kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”

Baik orang Arab maupun selain orang Arab, baik kulitnya yang berwarna putih maupun yang hitam.

Di dalam ayat yang lain Allāh mengatakan:

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

“Katakanlah wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasulullãh – إِلَيْكُمْ جميعًا

Aku adalah Rasulullãh untuk kalian – جميعًا – semuanya

Menunjukkan bahwasanya beliau diutus untuk seluruh manusia tidak terkecuali & ini adalah keistimewaan beliau adapun para Nabi sebelum beliau maka mereka diutus untuk kaumnya & bukan untuk seluruh manusia.

Sebagaimana dalam hadits

وكان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت انا إلى الناس كافه

Dahulu Nabi diutus kepada kaum nya secara khusus

Nabi Musa alaihi salam diutus kepada Bani Israel

Nabi Isa alaihi salam diutus kepada Bani Israel

Nabi Sholeh alaihi salam diutus kepada Tsamud

Nabi Hud alaihi salam diutus kepada ‘Ad

Nabi Syueb alaihi salam diutus kepada Madyan

Nabi Nuh alaihi salam diutus untuk kaumnya

Demikianlah para Nabi & Rasul sebelum Rasulullãh diutus kepada kaumnya masing-masing dengan bahasa mereka, adapun Rasulullãh maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan kelebihan kepada beliau, beliau diutus kepada seluruh manusia

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

Katakanlah wahai manusia sesungguhnya aku diutus untuk kalian semuanya

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA