An-Nawaqidhul Islam 38 : Penjelasan Kaidah Kesembilan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1
Pembatal
keIslaman yang ke-9
Beliau
mengatakan
*التَّاسِعُ*: من اعتقد أن بعض الناس لا يجب عليه اتباع النبي ﷺ : وَانه
يَسَعُهُ الخُرُوج عن شريعة ﷺ كَمَا وَسِعَ الخَضِرَ الخُرُوجَ عَنْ شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ، فَهُوَكَافِرٌ.
Yang
artinya :
“Yang
kesembilan Barangsiapa yang meyakini bahwasanya sebagian manusia tidak wajib
mengikuti Nabi ﷺ & bahwasanya dia boleh keluar
dari syariat nya Nabi ﷺ, sebagaimana Nabi Khodir keluar dari
syariatnya Nabi Musa alaihi wasallam, Maka orang yang demikian adalah orang
yang kafir“.
Ini adalah
pembatal keIslaman yang kesembilan yang disebutkan oleh pengarang rahimahullah
didalam kitab beliau Nawāqidhul Islām.
Beliau
mengatakan التَّاسِعُ perkara yang kesembilan dari sepuluh
perkara yang membatalkan keIslaman
من اعتقد أن بعض الناس لا يجب عليه اتباع النبي ﷺ
Yaitu
barangsiapa yang meyakini / mempercayai bahwasanya sebagian manusia tidak wajib
untuk mengikuti Nabi ﷺ
وَانه يَسَعُهُ الخُرُوج عن شريعة ﷺ
Dan
bahwasanya boleh baginya untuk keluar dari syariat Nabi ﷺ
Manusia
semuanya semenjak diutusnya Rasulullãh ﷺ maka wajib bagi mereka semua untuk
taat & beriman kepada Rasulullãh ﷺ. Rasulullãh ﷺ
diutus untuk oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai seorang Rasul untuk seluruh
manusia baik termasuk orang Arab maupun diluar orang Arab baik seorang Yahudi,
seorang Nasrani (seorang yang musyrik) siapa saja yang datang setelah diutusnya
Rasulullãh ﷺ maka wajib baginya untuk mengikuti
Rasulullãh ﷺ.
Apabila
mereka mendengar tentang kedatangan Rasulullãh ﷺ
kemudian meninggal dalam keadaan tidak beriman dengan beliau ﷺ,
maka dia meninggal dalam keadaan kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla,
meskipun dia mengaku sebelumnya beriman dengan Nabi, mengaku sebelumnya beriman
dengan Nabi Musa, Nabi Isa alaihi sallam atau dengan Nabi yang lain, apabila
sudah datang Rasulullãh ﷺ & mendengar kedatangan beliau
maka wajib baginya untuk mengikuti Rasulullãh ﷺ
karena Rasulullãh ﷺ diutus untuk seluruh alam semesta,
sebagaimana firman Allāh :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
[QS
Al-Anbiya’ 107]
“dan
tidaklah kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi seluruh
alam”
Baik orang
Arab maupun selain orang Arab, baik kulitnya yang berwarna putih maupun yang
hitam.
Di dalam
ayat yang lain Allāh mengatakan:
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
“Katakanlah
wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasulullãh – إِلَيْكُمْ جميعًا –
Aku adalah
Rasulullãh untuk kalian – جميعًا – semuanya
Menunjukkan
bahwasanya beliau ﷺ diutus untuk seluruh manusia tidak
terkecuali & ini adalah keistimewaan beliau ﷺ
adapun para Nabi sebelum beliau ﷺ maka mereka diutus untuk kaumnya
& bukan untuk seluruh manusia.
Sebagaimana
dalam hadits
وكان النبي يبعث إلى قومه خاصة وبعثت انا إلى الناس كافه
Dahulu
Nabi diutus kepada kaum nya secara khusus
Nabi Musa
alaihi salam diutus kepada Bani Israel
Nabi Isa
alaihi salam diutus kepada Bani Israel
Nabi
Sholeh alaihi salam diutus kepada Tsamud
Nabi Hud
alaihi salam diutus kepada ‘Ad
Nabi Syueb
alaihi salam diutus kepada Madyan
Nabi Nuh
alaihi salam diutus untuk kaumnya
Demikianlah
para Nabi & Rasul sebelum Rasulullãh ﷺ diutus kepada kaumnya masing-masing
dengan bahasa mereka, adapun Rasulullãh ﷺ maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan
kelebihan kepada beliau, beliau diutus kepada seluruh manusia
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
Katakanlah
wahai manusia sesungguhnya aku diutus untuk kalian semuanya
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA