An-Nawaqidhul Islam 40 : Penjelasan Kaidah Kesembilan Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 3
Seorang
Nabi sekalipun seandainya sekarang masih hidup maka dia wajib untuk Rasulullãh ﷺ.
Di
dalam sebuah hadist suatu saat Umar bin khotob radiallahu anhu membaca sebuah
kitab yang beliau dapatkan dari Ahlul kitab & Rasulullãh ﷺ melihat Umar bin
khotob radiallahu anhu, maka Rasulullãh ﷺ mencela apa yang dilakukan oleh Umar karena
beliau membaca sebuah kitab yang diturunkan kepada Ahlul kitab, kemudian
Rasulullãh ﷺ mengatakan :
وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، لَوْ كَانَ مُوْسَى حَيًًّّا مَا وَسِعَهُ إِلاَّأَنْ يَتَّبِعَنِيْ
Beliau
mengatakan
“Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya seandainya Musa (yaitu Nabi Musa alaihi salam) sekarang ini hidup niscaya dia tidak boleh melakukan kecuali harus mengikuti diriku(beriman dengan diriku)”.
Beliau
turun diakhir zaman sebagai salah satu umat Rasulullãh ﷺ, bukan sebagai Nabi
Bani Israel. Para Nabi pun wajib mengikuti Rasulullãh ﷺ apabila mereka
menemui Rasulullãh ﷺ.
Dan
risalah beliau kenabian beliau ﷺ
wajib ditaati oleh Jin maupun manusia, beriman dengan beliau, beriman dengan
Alquran, mengikuti syariat beliau ﷺ sebagaimana kaum muslimin dikalangan
manusia.
Apabila
Jin mendengar kedatangan Rasulullãh ﷺ maka diwajibkan mereka untuk mengikuti
Rasulullãh ﷺ, tidak ada alasan
mereka untuk tidak mengikuti Rasulullãh ﷺ.
Allāh
menceritakan didalam Al-Qur’an, ada sebagian Jin yang datang kepada Rasulullãh ﷺ & mendengar
Al-Qur’an dari beliau ﷺ
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
[QS
Al-Ahqaf 29]
“dan ketika Kami palingkan kepadamu /Kami datangkan kepadamu serombongan dari Jin
يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ
Yang mereka mendengar Al-Qur’an yang engkau baca
فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ
Ketika mereka datang & hadir mendengar apa yang dilakukan oleh Rasulullãh ﷺ mereka mengatakan
أَنْصِتُوا
Hendaklah kalian diam (saling menasihati diantara mereka) mengatakan hendaklah kalian diam, mereka ingin mendengar apa yang dibaca Rasulullãh ﷺ (ini diucapkan oleh Jin)
فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
Ketika Rasulullãh ﷺ selesai membaca (Al-Qur’an tersebut) maka Jin-Jin tersebut pergi kepada kaum mereka dalam keadaan
مُنْذِرِينَ
Dalam keadaan memberikan peringatan”.
قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
[QS
Al-Ahqaf 30]
“mereka berkata wahai kaum kami /wahai Jin /wahai kaum kami, Sesungguhnya kami telah mendengar sebuah kitab yang diturunkan setelah Musa yang membenarkan apa yang sebelumnya
يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ
Yg memberikan petunjuk kepada kebenaran
وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus”.
Para
Jin tersebut mengetahui bahwasanya Al-Qur’an apabila dipelajari & diamalkan
akan membimbing seseorang kepada jalan yang lurus
Dan
mereka mengatakan
يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
[QS
Al-Ahqaf 31]
“Wahai kaum kami hendaklah kalo menjawab dai dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla (yaitu Rasulullãh ﷺ)
وَآمِنُوا بِه
Hendaklah kalian beriman niscaya Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan mengampuni dosa kalian & akan menyelamatkan kalian dari azab yang pedih”.
Menunjukkan
kepada kita tentang kewajiban Jin beriman dengan Rasulullãh ﷺ, wajib bagi mereka
untuk beribadah kepada Allāh dengan syariat Rasulullãh ﷺ.
Inilah
keistimewaan kenabian & juga kerasulan
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA