ikhlas

Friday, May 11, 2018

An-Nawaqidhul Islam 33 : Penjelasan Kaidah Ketujuh Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 4


Mempelajari An-Nawāqidhul Islām adalah perkara yang sangat penting Hudzaifah Ibn Yaman (beliau) mengatakan
  كَانَ أصحاب رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُوْنَه عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي

Dahulu para sahabat Rasulullãh ﷺ, mereka bertanya kepada Rasulullãh ﷺ tentang kebaikan sedangkan aku bertanya kepada Rasulullãh ﷺ tentang kejelekan
مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي
karena aku takut apabila terjerumus didalam kejelekan tersebut ”

[HR Bukhari 6/615-616 dan 13/35 beserta Fathul Baari. Muslim 12/235-236 beserta Syarh Nawawi. Baghowi dalam Syarhus Sunnah 14/14. Dan Ibnu Majah 2979]

Hudzaifah Ibn Yaman bertanya kepada Rasulullãh ﷺ tentang kejelekan², tujuannya adalah
⇒ supaya tidak terjerumus ke dalam kejelekan tersebut.

Dilakukan oleh para sahabat radhiallahu anhum, mereka mengetahui kebenaran maupun kesalahan, mengetahui al haq & mengetahui kebatilan. ✓mengetahui kebenaran supaya diamalkan ✓ dan mereka mengetahui kebatilan / kesalahan supaya bisa terhindar dari kesalahan tersebut.
didalam sebuah bait dikatakan


عرفت الشر لا للش ولكن لتوقيه ومن لم يعرف الشر من الناس يقع فيه

aku mengetahui kejelekan bukan untuk kejelekan tersebut (bukan untuk mengamalkannya), akan tetapi supaya terhindar dari kejelekan tersebut & barangsiapa yang tidak mengetahui sebuah kejelekan dari manusia maka dikhawatirkan dia akan terjerumus ke dalam kejelekan tersebut “.

Oleh karena itu para ulama rahimahullahu didalam kitab² mereka didalam kitab akidah atau didalam kitab fikih disebutkan tentang masalah bab Ar ridhad bab Ttg perkara² yang bisa menjadikan seseorang murtad dan seseorang keluar dari agama Islam.

Tujuan para ulama membuat masalah riddah (masalah perkara² yang bisa mengeluarkan dari islam) tujuannya adalah:
✓ supaya kita tahu pembatal² keIslaman dan ✓ supaya kita waspada jangan sampai kita & keluarga kita & orang-orang yang kita cintai & kaum muslimin terjatuh di dalam apa yang dinamakan An-Nawāqidhul Islām.
Yang mengeluarkan seseorang dari Islām

Dan membatalkan amal seseorang & apabila dia meninggal dunia dalam keadaan riddah maka tidak diterima taubat nya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla & dia kekal didalam neraka bersama orang-orang yang kafir.

Ini Adalah akibat yang fatal bagi orang yang keluar dari agama Islām & meninggal dalam keadaan sebagai orang yang kafir, batal amalannya dan dia diakherat termasuk penduduk neraka yang kekal didalamnya.

وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هم الْخَاسِرِينَ
dan barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya
فَيَمُتْ
Kemudian dia meninggal dunia

وَهُوَ كَافِرٌ
& dia dalam keadaan kafir (tidak masuk Islām kembali),

فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ
maka mereka lah yang batal amalannya di dunia maupun di akhirat ”

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA