An-Nawaqidhul Islam 31 : Penjelasan Kaidah Ketujuh Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 2
Sihir
jenis banyak, diantaranya kata beliau adalah Asharf wal athf
Ashorf – الصرف
Di dalam
bahasa Arab artinya memalingkan, maksud beliau adalah memalingkan dari rasa
cinta menjadi rasa benci antara seorang suami dengan istri atau antara seorang
kawan dengan kawannya yang sebelumnya ada rasa cinta diantara keduanya kemudian
dengan bantuan syaitan dirubah menjadi rasa benci diantara keduanya. Maka ini
dinamakan Ashorf & ini termasuk sihir & diharamkan didalam agama Islām.
Demikian
pula Alathf ini adalah kebalikan dari Ashorf yang artinya adalah cinta yaitu
menjadi seseorang yang awalnya saling membenci menjadi saling mencintai atau
dengan nama yang lain, sebagaimana datang dalam hadits – Attiwalah.
Sebagaimana
beliau ﷺ bersabda :
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
Sesungguhnya
mantra-mantra, jimat-jimat dan juga attiwalah semua ini adalah syirik.
Yang
dimaksud dengan Attiwalah sesuatu yang digunakan untuk menjadikan seseorang
mencintai orang lain, atau dalam bahasa kita dinamakan dengan pelet, maka ini
termasuk sihir yang diharamkan.
ومنه الصرف والعطف
Dan
diantaranya adalah Ashorf wal athf
فمن فعله أورضي به
Maka
barangsiapa yang mengamalkan sihir ini, bekerja sama dengan syaitan dengan Jin
untuk mensihir orang lain – أورضي به – atau dia ridha dengan sihir
tersebut, dia tidak melakukan dengan tangannya tetapi dia ridha, menyuruh orang
lain untuk melakukan & dia ridha dengan sihir tersebut – كفر
– maka dia telah kufur /telah keluar dari agama Islām.
Dan
Rasulullãh ﷺ bersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَسَحَّرَ أَوْ تُسِحِّرَ لَهُ ،
Bukan
termasuk golongan kami orang yang melakukan sihir atau yang di sihir kan
Artinya
meminta orang lain untuk mensihirkan dia, memohon bantuan kepada dukun atau
tukang sihir atau orang yang dianggap pintar untuk mensihir orang lain maka dia
adalah orang yang ridha dengan sihir tersebut – كفر –
maka orang yang demikian adalah orang yang kufur keluar dari agama Islām.
Apa dalil
beliau rahimahullah?
والدليل
Dan dalil
yang menunjukkan bahwasanya sihir ini adalah kufur & bisa mengeluarkan
seseorang dari Islām
قوله تعالى :
Adalah
firman Allāh yaitu didalam surat Al-Baqarah
وما يعلمان من أحد حتى يقول إنما نحن فتنة فلا تكفر
Dan
tidaklah keduanya (yaitu dua orang Malaikat Harut & juga Marut) mengajarkan
kepada orang lain sihir – حتى يقول – sampai ia berkata (sampai kedua
malaikat tersebut berkata ) kepada orang yang diajari – إنما نحن فتنة
– Sesungguhnya kami adalah fitnah /kami adalah ujian cobaan bagi kalian
(Allāh yang mengutus kami) – فلا تكفر – janganlah engkau kufur kepada Allāh
Subhānahu wa Taāla dengan melakukan sihir.
Disini
Allāh mengatakan /menceritakan tentang ucapan Harut & juga Marut, ketika
Allāh mengutus keduanya dengan sihir dan mengajarkan kepada Manusia maka dua
orang Malaikat ini setiap kali mengajarkan Manusia dia mengatakan /mereka
berdua mengatakan – فلا تكفر – janganlah engkau kufur, artinya
dengan melakukan sihir ini janganlah engkau kufur.
Menunjukkan
kepada kita bahwasanya sihir adalah perbuatan kufur, termasuk perbuatan kufur
yang bisa mengeluarkan dari keIslaman.
Ini maksud
pendalilan beliau membawakan ayat ini yang menunjukkan bahwasanya orang yang
melakukan sihir adalah orang yang kufur & keluar dari agama Islām.
Dan ini
akan ayat yang panjang yang disebutkan oleh Allāh Subhānahu wa Taāla didalam
Alquran yang menceritakan tentang sebagian manusia yaitu orang-orang Yahudi
tersebar dikalangan mereka sihir & didalam hadits disebutkan bahwasanya
Rasulullãh ﷺ dahulu pernah disihir oleh seorang
Yahudi yaitu Labid Ibnul Ashom dan hadits yang shahih, dimana beliau ﷺ
disihir & beliau adalah manusia biasa seperti manusia yang lain menimpa
kepada beliau apa yang menimpa manusia,
beliau
ditimpa sakit & diantaranya beliau pernah disihir oleh seorang Yahudi yang
bernama Labid Ibnul Ashom sehingga saat itu tersihir pikiran beliau & dihayalkan kepada sesuatu
padahal beliau tidak melakukannya sampai Allāh Subhānahu wa Taāla mengutus dua
orang Malaikat yaitu Malaikat Jibril dan satu orang Malaikat yang lain,
kemudian meruqiyah Rasulullãh ﷺ dengan membacakan surat Al-Falaq
& terbebaslah Rasulullãh ﷺ & beliau sembuh dengan Ijin Allāh
Subhānahu wa Taāla setelah di ruqyah dengan surat Al-Falaq kemudian diambilah
Buhul² yang digunakan untuk mensihir beliau yg ada di dalam sumur kemudian di
hancurkan & ini menunjukkan bahwasanya banyaknya sihir diantara orang-orang
Yahudi.
Allāh
berfirman di dalam ayat ini :
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
[QS
Al-Baqarah 102]
Allāh
mengatakan
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ
Dan mereka
itu (orang-orang) Yahudi mengikuti apa yang di baca oleh syaitan kepada tukang²
sihir di zaman kerajaan Sulaiman.
Orang-orang
Yahudi menyangka bahwasanya Nabi Sulaiman alaihi salam bisa menundukkan Jin dan
juga sayatin dengan sihir padahal tidaklah demikian, setanlah yang telah kufur
& dia lah yang telah mengajarkan sihir kepada manusia.
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA