ikhlas

Monday, January 22, 2018

An-Nawaqidhul Islam 01 : Penjelasan Pengantar Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1


Setelah kita menyelesaikan kitab Al-Qowaidul arba dengan 25 pertemuan & insyaAllah hari ini akan kita memulai dengan kitab yang baru yang juga dikarang oleh Syaikhul Islam Muhammad Wahab Ibn Sulaiman at Tamimi yang berjudul
“`An Nawaqidhul Islam“`

Sebelum kita memulai mempelajari kitab, akan memperkenalkan pengarang kitab ini.
Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibn Sulaiman at Tamimi yang lahir pada tahun 1115 H, disebuah daerah di jazirah Arab yaitu di Al Uyainah & beliau lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat memperhatikan tentang ilmu Agama & beliau menghafal Al-Qur’an dan memulai menghafal Al-Qur’an sejak kecil sehingga beliau menyelesaikan menghafal Al-Qur’an sebelum berumur 10 tahun.
Kemudian memulai menuntut ilmu agama mempelajari tafsir, mempelajari fiqh & Diantara gurunya adalah bapak beliau sendiri Syaikh Abdul Wahab Ibn Sulaiman kemudian setelah itu beliau rohimahullôh mempelajari ilmu Agama dari beberapa guru yang lain & melakukan rihlah ilmiah, melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu pergi ke kota Mekkah, ke kota Madinah, pergi ke Baghdad dan juga kota- kota lain dengan bertujuan untuk menuntut ilmu agama.
Beliau belajar di kota Madinah dan menuntut ilmu dari seorang syaikh al Muhadits yang terkenal yaitu syaikh Muhammad Hayah As Sindy dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam, akan tetapi karena satu sebab akhirnya beliau tidak bisa pergi kesana & beliau menghabiskan waktunya untuk mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain &telah mengarang kitab² yang banyak yang bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya adalah:
  • Kitabut Tauhid
  • Kasyfu asy Syubhaat
  • Ushulul Sithah
  • Al Ushulul tsalasah
  • Mukhtashor Zaadul maad
& diantaranya adalah kitab yang sangat ringkas yang insyaallah akan kita pelajari yang dinamakan *An Nawaqidhul Islam* & kitab ini hanya dua halaman tetapi mengandung faedah faedah yang besar yang hendaknya dipelajari oleh seorang muslim.
Beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, umur beliau saat itu sekitar 91 tahun. Setelah menghabiskan waktunya & hidupnya didalam mencari ilmu agama & juga mengajarkan kepada orang lain.
Ini Adalah biografi singkat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibn Sulaiman at tamimi rohimahullôh. Semoga Allah merahmati kita & juga beliau rohimahullôh.
Kemudian setelah itu tentang kitab beliau yaitu An Nawaqidhul Islam.

“`An Nawaqidh“` artinya adalah pembatal 


Nawaqidh adalah jamak dari naqidhun & dalam bahasa Arab adalah perusak atau pembatal

Inilah yang dinamakan naqidhun.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :


وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا
 

“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak pintalannya (yang mencerai beraikan) pintalannya setelah dia kuat ”[Surat An-Nahl 92]
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman – نَقَضَتْ غَزْلَهَا- (jangan kalian seperti seorang wanita yang merusak & mencerai beraikan pintalannya Memintal kemudian merusaknya)
نَقَضَتْ

Artinya merusak atau mencerai beraikan

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :


الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ
 

Menceritakan tentang sifat orang orang yang merusak perjanjian mereka dengan Allāh. Berjanji kepada Allāh dengan sebuah janji kemudian membatalkannya & merusak nya. [Surat Al-Baqarah 27]

Allāh mengatakan :


الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ
 

” orang² yang mereka – ينـقضـون – merusak & membatalkan perjanjian mereka dengan Allāh.. 

مـن بـعد مـيثاقه
 

Setelah mereka berjanji kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
نـقض – ينـقض
Artinya merusak Inilah makna Nawaqidh adalah pembatal – pembatal / perusak – perusak.
Sebagaimana “`Nawaqidhul wudhu“` – perusak² wudhu artinya adalah amalan² / perkara² yang membatalkan wudhu seseorang dinamakan “`Nawaqidhul Wudhu“`

“`Al Nawaqidhul Islam“` Yang dimaksud dengan Al Islam adalah 


الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ
 

“Menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala dengan tauhid & menyerahkan dengan ketaatan & berlepas diri dari kesyirikan & juga para pelaku syirik ”
Inilah yang dinamakan Al Islam. 

Al Islam dari kata aslama yuslimu

الإسلام – أسلم – يسلم
 

Artinya didalam bahasa Arab adalah menyerahkan diri. Aslam Ali fulan adalah menyerahkan diri kepada si fulan. 

Aslama (ألسلام) – yuslimu (يسلم) – islaman (إسلاما) artinya adalah penyerahan diri. 


Kenapa islam atau agama islam dinamakan dengan islam, karena orang yang masuk ke dalam agama islam & mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang yang memeluk agama islam dia telah menyerahkan dirinya hanya kepada Allāh, menyerahkan dirinya dan juga ibadahnya kepada Allāh, oleh karena itu dinamakan dengan Islam.
Seorang Nashrani yang dahulunya dia menyembah kepada Allāh yang mereka namakan dengan Tuhan bapa & menyembah Nabi Isa yang mereka namakan Tuhan anak & menyembah kepada Maryam ketika dia masuk Islam dia harus menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allāh. Meninggalkan peribadatan kepada Nabi Isa alaihi salam, meninggalkan peribadatan kepada ibunya Maryam & hanya menyerahkan ibadah nya kepada Allāh maka dia dinamakan sebagai seorang Muslim,
kenapa?
Karena dia menyerahkan dirinya & juga ibadah nya hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Oleh karena itu yang dinamakan islam adalah :


الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ
 

“penyerahan diri kepada Allāh dengan TAUHID ”

Yaitu meng Esa kan Allāh dengan ibadah & Ini adalah inti ajaran Islam

وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَة
 

” Dan melaksanakan ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla” 

bukan hanya meng-Esa-kan Allāh didalam ibadah tetapi juga melaksanakan perintah meninggalkan larangan. Apabila diperintah oleh Allāh & juga RasulNya melaksanakan, apabila dilarang dengan sesuatu maka dia meninggalkan maka ini juga bagian dari Islam 


ِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ

“dan berlepas diri dari kesyirikan ”

Yaitu menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla 

وَأَهْلِهِ

” demikian pula berlepas diri dari orang-orang yang melakukan kesyirikan ”

Sebagaimana dahulu Nabi Ibrahim alaihi salam beliau & juga orang² yang beriman bersama beliau berkata kepada kaum nya 


إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
 

Mereka berkata kepada kaumnya “Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kalian (wahai orang orang musyrikin)

كَفَرْنَا بِكُمْ

dan kami mengkufuri kalian 

وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
 

Dan akan terus ada permusuhan antara kami dengan kalian selama lamanya 

حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ

Sampai kalian beriman hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla
[QS Al Mumtahanah: 4]
Inilah yang dinamakan dengan – وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ.
 

Seorang Muslim menyembah kepada Allāh semata & melaksanakan perintah Allāh menjauhi larangan Allāh & dia harus berlepas diri dari apa yang dinamakan kesyirikan & juga orang² yang melakukan kesyirikan tersebut… 

“`Nawaqidhul Islam artinya adalah pembatal – pembatal ke-Islam-an“`


Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA