An-Nawaqidhul Islam 24 : Penjelasan Kaidah Keempat Kitab Nawaqidhul Islam Bagian 1
Pembatal KeIslaman yang Ke-4
Berkata pengarang rahimahullahu
الرَّابِعُ*:
مَنْ اعْتَقَدَ أَنَّغَيْرَ هَدْي النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم أَكْمَلُ مِنْ
هَدْيِهِ وَأَنَّ حُكْمَ غَيْرِهِ
أَحْسَنُ مِنْ حُكْمِهِ كَالذِينَيُفَضِّلُونَ
حُكْمَ الطَّوَاغِيتِ عَلَى حُكْمِهِ فَهُوَ
كَافِرٌ.
Beliau mengatakan:
“pembatal yang ke-4 yaitu pembatal keIslaman ke-4
barangsiapa yang meyakini bahwasanya selain petunjuk Nabi ﷺ lebih sempurna pada
petunjuk beliau ﷺ
atau meyakini bahwasanya hukum selain beliau ﷺ
lebih baik daripada hukum beliau ﷺ,
seperti orang yang mengutamakan hukum Thogut diatas hukum Rasulullãh ﷺ “fahuwa kafirun” ( فَهُوَ كَافِرٌ ) maka orang yang demikian adalah orang
yang kafir ”.
Ini adalah pembatal keIslaman yang ke-4 dari sepuluh pembatal
keIslaman yang dibawakan oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhaab. Apa
yang dia lakukan berupa keyakinan ini telah mengeluarkan dia dari keIslaman.
Petunjuk Nabi ﷺ
adalah wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla baik berupa Al-Qur’an ataupun
berupa hadits² beliau
وَمَا
يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
إِنْ
هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
[Surat An-Najm 3-4]
“Tidaklah apa yang beliau ucapkan wahyu
وَمَا
يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
Mengucapkan dari hawa nafsunya
إِنْ
هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Tidaklah apa yang beliau ucapkan kecuali adalah wahyu
dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang di wahyukan kepada beliau”.
Petunjuk beliau ﷺ
adalah wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla, baik berupa Al-Qur’an maupun
hadits² Nabi ﷺ,
keduanya adalah wahyu.
Di dalam hadits beliau mengatakan
أَلاَ
إِنِّي أُتِيْتُ الْكِتَابَ وَ مِثْلَهُ مَعَهُ
“ketahuilah bahwasanya aku diberikan al Kitab (yaitu diberikan
Al-Qur’an)
وَ مِثْلَهُ مَعَهُ
Dan yang semisalnya”.
Bersama dia yaitu hadits Nabi ﷺ, hadits adalah wahyu sebagaimana juga Al-Qur’an adalah
wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan kita harus meyakini bahwasanya apa
yang datang dari Rasulullãh ﷺ
lebih sempurna daripada petunjuk selain Rasulullãh ﷺ & ini adalah wahyu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla
& Rasulullãh ﷺ
ketika beliau berkhutbah Jumat beliau mengatakan
فَأِنّ
أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ
الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ ﷺ
“Sesungguhnya kalam yang paling benar adalah kitabullah
ومن
أصدق من الله الحديثا
Dan siapa yang lebih benar ucapannya daripada Allāh
Subhānahu wa Ta’āla
وَخَيْرُ
الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ ﷺ
Dan petunjuk yang lebih baik adalah petunjuk Nabi ﷺ ”.
Beliau mengatakan «
َخَيْرُ » dan
makna « َخَيْرُ
» adalah yang paling baik, yang paling ahsan / yang paling bagus. Kabar dari
nabi ﷺ bahwasanya sebaik baik
petunjuk adalah petunjuk beliau ﷺ.
فَأِنّ
أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ
الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ ﷺ
“petunjuk yang paling baik yang lebih sempurna /yang
paling sempurna adalah petunjuk Rasulullãh ﷺ ”.
Yang asalnya dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla & Allāh
Subhānahu wa Ta’āla adalah Dzat yang Al-Alim, Al-Hakim diantara nama Allāh
adalah Al-Alim, Al-Hakim (Dia lah Yang Maha Mengetahui) mengetahui mashlahat,
mengetahui mudharat mengetahui apa yang terbaik bagi hamba²Nya, mengetahui apa
yang terbaik bagi laki-laki, apa yang terbaik bagi wanita & Allāh adalah
Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana) didalam hukum²Nya, didalam syariat Nya maupun
didalam takdir yang Allāh takdirkan, Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah Al-Alim
Al-Hakim (Yang Maha Mengetahui & Dia lah Yang Maha Bijaksana).
Petunjuk dari Allāh adalah petunjuk yang paling sempurna
وَاللهُ يَعلَمُ وَأنتُمْ
لا تَعلَمُونَ
“Dan Allāh mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui”.
Allāh yang lebih mengetahui tentang maslahat bagi kita
& apa yang me mudharat bagi kita
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ
خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
[QS Al-Mulk 14]
“bukankah yang menciptakan Dia lah yang mengetahui ”.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan kita &
menciptakan alam semesta & Dia lah yang mengetahui apa yang terbaik bagi
hamba²Nya. Allāh menurunkan syarat yang bijaksana yang sesuai di setiap tempat
setiap zaman
أَلَا
يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ
bukankah yang menciptakan Dia lah yang mengetahui
وَهُوَ
اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Kewajiban seorang muslim adalah meyakini bahwasanya
petunjuk Allāh & RasulNya lebih sempurna & lebih baik daripada petunjuk
selain Allāh & juga RasulNya
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA